Mustar Labolo Pernah Puji Kinerja Ma'mun Amir sebagai Bupati Banggai



Pujian terhadap kinerja Ma'mun Amir dalam memimpin Kabupaten Banggai pernah diucapkan Mustar Labolo di tahun 2010 dalam menangani pasca bencana gempa di Kecamatan Bunta. Berikut berita lengkapnya sebagaimana dimuat dalam sofyanlabolo.blogspot.com :

LUWUK-Aleg DPRD Sulteng Mustar Labolo salut kepada Bupati Banggai, Ma'mun Amir, atas kepedulian terhadap korban gempa bumi yang terjadi di Kecamatan Bunta. Apresiasi yang diberikan Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulteng tersebut, diucapkannya kepada Luwuk, Kamis (13/5/2010) kemarin."Kami salut kepada Ma'mun dan jajarannya dilingkup Pemkab Banggai yang sangat cepat dan tanggap darurat kepada para korban gempa bumi di Kecamatan Bunta," kata Mustar. 

Salut yang diberikan Mustar itu, bukan tanpa alasan. Sebab praktis hanya butuh dua hari arus transportasi terputus langsung lancar kembali.Tak itu saja apresiasi yang diberikan Mustar bersama aleg teloran dapil V (Banggai-Bangkep). Penyaluran bantuan yang diberikan Pemkab Banggai juga terbilang cepat ke sejumlah lokasi bencana. "Kami salut dengan tindakan cepat itu. Bahkan pak Bupati bersama para aleg DPRD Banggai langsung ke TKP, guna melihat langsung kondisi masyarakat yang terkena dampak dari musibah itu," ujar Mustar.

Bagaimana dengan Pemprov Sulteng sendiri dalam menyikapi musibah itu? Mustar kembali mengatakan, Pemprov dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Kimpraswil Sulteng telah bertindak. "Saat ini mereka stand by di lapangan, sekaligus menyalurkan bantuan," katanya.Begitu juga dengan DPRD Sulteng. Tim Komisi IV DPRD Sulteng yang terdiri dari Muh. Chandra Ilyas, Ramli Isa Kukuh, Nyoman Slamet dari dirinya juga telah melakukan langkah kemanusiaan serupa.Dari catatan yang dikantongi Tim Komisi IV DPRD Sulteng menyebutkan, gempa yang berkuatan 5,8 skala richter (SR) yang menguncang desa Toima, Koili dan Huhak Kecamatan Bunta pada tanggal 8 Mei 2010, telah memaksa sebanyak 146 KK atau 729 jiwa mengungsi.

Sementara untuk kerusakan infrastruktur, juga dikantongi Tim Komisi IV DPRD Sulteng. Di Desa Koili, gedung sekolah dua unit rusak berat, dua perumahan guru rusak berat, jembatan rusak berat, namun saat ini sudah diperbaiki, bangunan rumah empat unit mengalami rusak parah, dua unitnya dalam proses perbaikan serta 20 unit rumah alami rusak ringan.Di Desa Huhak, masing-masing balai desa, masjid, gereja mengalami rusak ringan, satu unit rumah warga rusak sedang serta 26 unit rumah warga rusak ringan. Di Desa Toima juga dilaporkan Tim Komisi IV DPRD Sulteng. 

Menurut data mereka, ada sekitar tujuh unit rumah warga rusak berat, 14 unit rumah rusak ringan, 10 unit rumah rusak sedang dan tiga unit rumah warga terendam air.Begitu juga dengan fasilitas umum seperti masjid, yakni Al-Imam dan masjid Al-Hidayah alami rusak ringan. Sedikitnya di desa yang sama, dua unit perumahan guru, tiga unit ruang SMP dan SD mengalami rusak ringan.Mustar juga melaporkan, jalan Trans Toima sebelumnya rusak berat. Namun kata dia, saat ini dalam proses perbaikan. Jembatan rangka baja Desa Toima A oprit jembatab arah Luwuk sempat terputus sekitar 8 meter. Itu diakibatkan banjir.Untuk posko tercatat ada IV unit, masing-masing posko I bertempat di Al-Khairaat Toima, posko II di Desa Matabas, posko III di Desa Koili dan posko IV di SMP Toima.

Masih mendasari informasi Mustar, posko kesehatan sudah melayani masyarakat di posko Toima yakni sebanyak 98 jiwa. Termasuk salah satunya seorang nenek berusia sekitar 70 tahun yang terbaring sakit akibat trauma bencana. Posko Koili 85 jiwa dan posko Huhak 19 jiwa. Umumnya masyarakat kata Mustar, mengalami trauma akibat gempa tersebut. Bahkan tak cuma warga. Ada petugas kesehatan di Puskesmas Toima juga ikut trauma kalau mengingat kejadian itu. (yan)

0 komentar:

Post a Comment