#SalamGigitJari Buat Koalisi Merah Putih Di Balik Polemik BG

Komjen Budi Gunawan | tempo.co

Sekali lagi Presiden Jokowi tunjukan kepiawaiannya berpolitik. Terkait kisruh Cakapolri Komjen BG, Jokowi kirim salam gigit jari ke KMP.
Kapolri Jenderal Sutarman diberhentikan Jokowi, Wakapolri Badrodin Haiti jadi Plt Kapolri, Budi Gunawan fokus ke KPK dan KPK fokus ke BG.
Tak ada yg terluka, tak ada yg kehilangan muka. Semua happy? Jokowi gitu loh. Jokowi hanya kirim salam gigit jari ke KMP, Prabowo dkk.
Barangkali yang tak happy dengan langkah Jokowi, ya KMP. Akal bulus KMP yg paksa Jokowi lantik BG sbg Kapolri, gagal maning.
Walau telah memuluskan (super mulus) fit and proper test BG di Komisi III dan paripurna DPR, bola panas dilempar lagi KMP ke Jokowi.
Bola panas KMP tak ditangkap Jokowi, tapi dibiarkan nyasar ke got. KMP menduga Jokowi ambil langkah nekat melantik BG karena tekanan PDIP.
Jika Jokowi melantik BG hari ini, KMP berhasil menghadap2kan Jokowi dgn KPK, dengan opini publik yg mayoritas masih dukung KPK.
Jika Jokowi tidak lanti BG, KMP pikir berhasil benturkan Jokowi dgn Mega dan KIH. Jokowi memang tak melantik BG, tapi mencopot Sutarman.
Ternyata dua skenario busuk KMP ini tidak dilakukan Jokowi. Jokowi tidak melantik BG, tapi juga tidak membatalkan pencalonanan BG.
Jokowi tidak mau mempermalukan KPK dgn melantik BG, tapi Jokowi juga tak mau membatalkan pencalonan BG yg bisa mempermalukan PDIP/KIH.
Justru Jokowi dukung Plt Kapolri. Dgn demikian otomatis Sutarman Kapolri binaan Cikeas berhenti jadi jd. TB (Tribrata) 1 (Kapolri).
Dengan dicopotnya Sutarman, ini tamparan hebat bagi Demokrat. Partai SBY berharap Tarman menjabat Kapolri sampai Oktober 2015 (pensiun).
Demokrat yg ngotot minta Jokowi menunda pelantikan BG sebagai Kapolri. Sebenarnya Demokrat bukan dukung KPK, tapi pertahankan Sutarman.
Kalau Sutarman bertahan jadi Kapolri, tentu dia akan tetap bisa menjaga perwira2 pro Cikeas di posisi strategis di Polri saat ini.
Tapi Jokowi bukan hanya mencopot Sutarman. Dia juga melengserkan Komjen Suhardi Alius dari Kabareskrim. Suhardi dikenal pati pro Cikeas.
Sekali pukul, dua jagoan Cikeas di korps coklat ini, tumbang. Sutarman pensiun, Suhardi di Lemhanaskan. Sekali mendayung dua pulau ...
Bukan rahasia umum di Trunojoyo (Mabes Polri) Komjen Suhardi Alius ini dikenal pati pro-Cikeas. Dia binaan Sutanto dan Timur Pradopo.
Selama SBY berkuasa, Suhardi selalu dapat jabatan2 strategis. Tergolong yunior tapi penyandang 3 bintang pertama di Akpol angkatan 1985.
Pernah jadi anak buah kesayangan Sutanto, Suhardi jadi Korspri Timur Pradopo. Nyodok jadi Wakapolda Metro, dan loncat Kadiv Humas.
Dari Kadiv Humas - dalam waktu singkat - Suhardi promosi jadi Kapolda Jabar. Tak lama kemudian sudah jadi Kabareskrim Polri. Ckkk ckkk.
Suhardi Alius, urang awak, anak seorang polisi, memang sudah lama disiapkan jadi Kapolri oleh Bani Cikeas. Hebat nian Uda ini ya.
Kalau tidak di back up Bani Cikeas, Sutanto, Timur Pradopo, dan Sutarman mana pula karier Suhardi bisa se moncer ini.
Jumat dinihari posisi Suhardi diganti Irjen Budi Waseso, Kasespim Polri. Budi dikenal orang BG, pernah jadi Kapuspaminal Propam Polri.
Budi Waseso, Akpol angkatan 1984 ini yg dulu menangkap Komjen Susno Duaji, saat heboh kasus Cicak- Buaya. Pernah jadi Kapolda Gorontalo.
Budi Waseso Akpol angkatan 1984, senior Suhardi Alius (Akpol 1985) yunior Budi Gunawan (Akpol 1983). Ketiganya pernah ketemu di Akpol.
Waktu fit and proper test BG di DPR, Budi Waseso duduk di belakang BG. Tanpa rasa takut, dia pasang badan untuk BG. Berani tampil beda.
Dengan lantang pula Irjen Budi Waseso bicara di media. Ada pengkhianat di tubuh Polri. Dia sebut nama Suhardi Alius tanpa basa basi.
Kembali ke Koalisi Menangkan Prabowo (KMP) yg lagi gigit jari. Tokoh2 KMP menduga Jokowi pasti melantik BG karena takut dengan Megawati.
Taktik KMP mendukung penuh Jokowi lantik BG, agar Jokowi benturan dgn KPK, dan seterusnya dgn rakyat. Citra Jokowi rontok dan lemah.
Lihat gaya tokoh KMP, Desmon Botak sampai ngancem. Kalau Jokowi tidak lantik BG akan diinterpelasi DPR. (Interpelasi mamak loe Mon?).
Lihat gaya Bambang Soestayo dan Azis Samsudin. Yakin Jokowi lantik BG jadi Kapolri. Mereka ber opini di media, agar Jokowi lantik BG.
Sejumlah politisi PDIP pun ikut gendang KMP, desak Jokowi lantik BG. Mereka kampanye Praduga Tidak Bersalah. Lagi cari muka ke Mega?
Sejumlah relawan Jokowi mulai gerah. Hujat Jokowi di medsos dan ramai2 show ke KPK. Padahal Jokowi belum melantik BG. Ngancem nii yee.
Sebagian relawan geruduk KPK (lihat gaya @fadjroeL dan @OlgaLy_DIA dkk sok2 bela KPK. Tebar ancaman agar Jokowi agar tak lantik BG.
Malah ada relawan yg akan tarik dukungan ke Jokowi dan bakal jadi haters Jokowi. Sampai2 bilang Jokowi memalukan. Hihihi.
Relawan2 ini mengira Jokowi dibawah tekanan Mega dan pasti lantik BG jadi Kapolri. Muncul tudingan Jokowi boneka Mega. Petugas partai.
Seperti biasa, Jokowi tidak menunjukan sikap panik. Gaya bicaranya pun biasa. Tidak ada emosi. Tidak ada gelisah, apalagi tertekan.
Kasihan relawan ini. Mereka termakan gendang dan issu KMP. Issu media pro Prabowo yg yakin Jokowi akan lantik BG. (Kacihan deh loe Wan).
KPK pun mulai pasang kuda2. Mulai tebar ancaman. Spt biasa gaya Samad penuh dengan tekanan kepada Jokowi. BW spt org gelisah. HAHAHA.
Sekali lagi Jokowi tunjukan ketenangannya. Dia tak perlu kumpulkan menteri2 bikin pernyataan. Dia tak bikin negerinya spt darurat perang.
Jokowi mengalir seperti air. Adem. Kalem. Seperti tak ada masalah. Kalau ada yg bilang Jokowi gelisah, itu org perlu kacamata minus.
Jumat kemarin, jutaan rakyat Indonesia menunggu sikap sang presiden. Semua menunggu berita radio, pelototin tv. Bergunjing sana sini.
Sampai kulwit ini dibuat, Jokowi tak bicara tentang pelantikan BG.
Jokowi hanya bicara harga premium, gas, semen turun. Jaksa Agung sibuk bicara tentang hukuman mati. JK yg biasanya ember pun diam.
Yang justru muncul kemudian berita Wakapolri Komjen Badrodin Haiti jadi Plt Kapolri dan Sutarman berhenti jadi Kapolri.
Info lain yg beredar, BG tak jadi dilantik karena diminta fokus hadapi perkara hukumnya di KPK.
Berita lainnya KPK juga diminta fokus proses kasus BG. Jangan digantung spt kasus SDA, Hadi Purnomo, Budiono. Buktikan tuduhanmu @KPK_RI.
Secara tidak langsung Jokowi kasih PR KPK. Kalau elo memang punya bukti, proses tuh BG. Jangan elo gantung apalagi buat pencitraan.
Kepada BG, ada kesan Jokowi bilang. Kalau eloe bersih, buktikanlah di KPK. Jangan bikin repot gw. Hehe.
Bagaimana PDIP? Langkah Jokowi yg belum melantik BG, tak bikin Mega kehilangan muka. Lain ceritanya kalau dibatalkan atau ada calon baru.
Semua diminta Jokowi menunggu. Menunggu proses hukum yg sedang berjalan. Media pun kehilangan berita heboh, dan pada gigit jari.
Ada juga politisi PDIP mengira, Jokowi akan batalkan pelantikan BG dan munculkan calon Kapolri baru (Kecolongan kan loe? Belajar lagi.
Pastilah Jokowi tak munculkan calon baru. Kalau ini dilakukan sama saja bikin KIH sakit hati. Jokowi hanya tunjuk Badrodin Plt Kapolri.
Kenapa Wakapolri Badrodin Haiti yg dijadikan Plt Kapolri? Kalau Kapolri berhalangan atau non aktif, Wakapolri yg gantikan. Ini protap!
Dengan jadikan Haiti Plt. Kapolri, Jokowi juga ingin ledek KPK. Nih Plt Kapolri punya rek gendut juga loh, eloe KPK berani gak proses?
Bukan rahasia lagi, Badrodin Haiti, juga terduga pemilik rekening gendut. Berita ini pernah dilansir Tempo. Pengen lihat reaksi Tempo ah.
Badrodin, Akpol angkatan 1982 ini pernah jadi Kapolda Sulteng, Banten, Sumut, Jatim dan Kabaharkam. Jabatan empuk2 tuh. Wani piro?
Dengan mencopot Sutarman dan Suhardi Alius Jokowi berhasil memancing lawan2 politiknya ke luar sarang.
Sepanjang hari ini, sejumlah reaksi bermunculan. Umumnya membela Sutarman dan Suhardi Alius. Kenapa dicopot? Hehe kamu ketahuan.
Yang gak ngerti masalah sibuk pula komentar. Tuduh ada perang bintang di Polri lah. Komentar nyinyir kayak emak2 nawar sayuran di pasar.
Kasus BG, Tarman ini belum tsunami di tubuh Polri. Biasa aja kali. Ada yg lebih seru di zaman Gus Dur. Bimantoro vs Chairuddin Ismail.
Belum seseru pertarungan Bambang Hendardo Danuri dan Susno Duaji. Ujungnya Susno mendekam di penjara. Main tangkap2an segala.
ebenarnya yg terjadi ini biasa2 saja. Ingat Jokowi itu Presiden. Jangankan Kapolri, Panglima TNI pun bisa dia ganti. Itu hak dia.
Jangankan Panglima TNI, semua menteri pun bisa diganti Jokowi. Kapan dia mau. Jadi gak perlu pencopotan Sutarman ini dibesar2kan lah.
Dengan tidak dilantiknya BG, dan ditunjuknya Plt Kapolri apalagi kira2 bidak catur yg mau dimainkan KMP? Akbar dan Amien suruh mikir.
Pasti pentolan2an KMP lagi sibuk atur strategi hadapi strategi Jokowi. Ada Ical, Bowo, Hatta, Akbar. Hati2 Hatta bisa ubanan loh.
Golkar Ical yg sudah yakin akan langkah Jokowi melantik BG, akhirnya gigit jari. (Gak perlu ngajak Marcela ke Maldives lagi om hihihi.
Ical berharap dukungannya kepada BG, akan membuat Mega dan Jokowi mendukungnya dalam konflik dgn Agung dkk di Kumham.
Ternyata budi baik yg hendak ditanam kubu Ical ke PDIP, ditolak dengan kiriman salam gigit jari oleh Jokowi.
Bukan hanya mengharapkan dukungan dalam konflik dgn Agung, Ical juga berharap BG bisa jadi boneka Golkar untuk preteli @KPK_RI.
Sudahkah Anda tahu?, Kader terbaik Golkar Setya Novanto yg ketua DPR RI itu pasien @KPK_RI dalam kasus E-KTP.
Juga si Azis Syamsuddin, dia juga pasien KPK dalam kasus korupsi Simulator dan proyek kejaksaan. (Denger2 uang cash Azis ratusan miliar).
Bambang Soesatyo juga pasien @KPK_RI dalam kasus Simulator SIM. Walau belum bisa dibuktikan saat ini, yakin deh orang ini akan kena.
Intinya Golkar Ical ingin mengambil dua keuntungan. Menanam budi ke PDIP karena dukung BG dan bersatu dengan BG mempreteli @KPK_RI.
Tapi mereka kecolongan alias gigit jari. Kecihan deh loe Kar :) Golkar : Golongan Koruptor Anti Reformasi.
Hal yg sama juga dirasakan PAN. Kadernya yg ketua MPR (Zulkifli Hasan) juga pasien KPK. Hatta juga masuk radar KPK kasus KRL Eks Jepang.
Bagaimana PKS? Ini mah cuma sakit hati ke KPK. PKS sangat tak terima dan dendam tujuh pemilu, Presiden LHI dibui 18 tahun. HAHAHA.
Artinya agenda KMP dukung BG untuk tujuan membenturkan Jokowi dengan KPK dan rakyat gagal total (gatot) #salamgigitjari
Justru kesan yg muncul Jokowi nyindir KPK, tuh pasien2mu yang di KMP segera aja di opname,
Politik apakah yg sedang dimainkan Jokowi. Sederhana, jangan emosi dan panik hadapi masalah. Marah itu kalah.
Tenang, tenang dan berfikir, itulah kekuatan Jokowi. Marah itu kalah. Ngotot itu repot. Jokowi gak mau ngotot2an apalagi dgn KMP-KIH.
Ingat Jokowi itu bukan politisi kacangan. Dua periode jadi Walikota Solo dan dua tahun jadi Gubernur DKI pengalaman yg lebih dari cukup.
Belum ada sejarahnya, seorang politisi Indonesia dalam tempo 10 tahun bisa jadi Walikota, Gubernur dan Presiden. #Jokowihebat
Kelebihan Jokowi, dia tak pernah menyakiti kawan dan lawan politiknya. Rakyat pun dia salami di mana2. Apalagi elit2 politik dia hargai.
Tentu masih ingat paska Pilpres dengan rendah hati Jokowi datang menemui Prabowo, pesaingnya yg kalah dan sedang marah.
Yg terjadi selama ini Jokowi justru korban penzalaminan. Dimana2 dia dihujat, difitnah. Tuhan memberi kemuliaan pada orang yg dizalimi?
Bagaimana ending kisruh BG? Biasa saja. BG tetap tidak dilantik. Akan muncul calon Kapolri baru. Tunggu air jernih, kelihatan ikannya.
Tentu semua menunggu kehebohan ini mulai mereda dan pelan2 rakyat mulai lupa masalah BG. Ini tugas Om Bewok dgn medianya.
Ibarat seorang ayah, tidak langsung teriak2 dan marah pada sang anak kalau salah. Diamkan saja. Tunggu emosi reda. Ajak bicara baik2.
Akankah Mega tetap ngotot minta BG dilantik, saya kira tidak. Situasi politik ini akan bikin Mega bicara nuraninya. Dia seorang ibu.
BG dan KPK tentunya juga mulai sibuk untuk membuktikan fakta2 yg mereka miliki. Tentu BG harus buktikan dirinya bersih. Mungkinkah?
KPK harus membuktikan keterlibatan BG dalam kasus korupsi dan BG harus membuktikan dia tidak terlibat.
Pelan2 internal Polri yg terlanjur retak mulai direkat kembali dengan mencopot perwira yg selama ini terlalu nyaman di bawah Tarman.
Perwira2 baik yg selama ini luput dari perhatian dan dapat posisi, promosi. Akan ada keadilan. Ada yang naik ada yg turun. Alamiah.
Bila situasi sudah reda, dan tensi politik menurun Jokowi akan memilih Kapolri baru. Kapolri yg sesuai dengan keinginan rakyat.
Bukankah Jokowi pernah janji, dia akan melelang jabatan strategis di pemerintahananya. Jabatan baik tentu untuk orang baik.
Bagaimana dengan KMP? Mereka pasti lagi mikir lagi. Jurus apa lagi yg akan digunakan untuk ngerjain Jokowi. Lama2 capek sendiri.
Begitulah politik. Politik itu siasat, akal2an, tipu daya. Makanya perlu niat yg baik untuk berpolitik. Ada ideologi yg mengawalnya.
Selamat bekerja Mas Jokowi. Teruslah bekerja dalam kejujuran dan niat baik. Rakyat Indonesia pasti dukung Anda. 

Sekian. #salamgigitjari.

@Jenderal_Stroke

0 komentar:

Post a Comment