Rob Allyn, konsultan asing Prabowo bicara soal kampanye hitam
Merdeka.com - Rob Allyn, konsultan politik asal Amerika Serikat, yang disebut-sebut berada di belakang kampanye hitam yang dilancarkan kubu Prabowo-Hatta kepada Jokowi-JK, membantah semua tudingan tersebut. Dia menyebut informasi tersebut adalah sesat.
"Beberapa akademisi dan wartawan telah disesatkan oleh obrolan internet yang liar dan tidak akurat ini," tulis Allyn dalam asiapacific.anu.edu.au. Dalam situs ini, Allyn tertulis sebagai 'kontributor tamu'. Dia tercatat mem-posting tulisannya dari Indonesia hari ini, Rabu (16/7).
Dia mengatakan, "Tulisan ini merespons diskusi New Mandala sebelumnya dan dipublikasikan di internet untuk memberikan kesempatan bagi respons publik." Sekadar diketahui, New Mandala adalah bagian dari situs Australian National University (ANU) College of Asia and the Pacific yang menyediakan anekdot, analisis dan perspektif baru di Asia Tenggara.
Allyn mengatakan, konsultasi yang dia berikan kepada Prabowo-Hatta adalah iklan televisi yang efektif berbasis riset yang baik.
"Sama seperti kesuksesan kampanye media yang kami ciptakan, tulis dan desain, shot dan produksi untuk pencalonan Jokowi menjadi gubernur Jakarta. Seperti apa yang baru saja dilaporkan oleh media internasional yang bertanggung jawab, kami memainkan peran yang benar-benar sama dalam kampanye Prabowo-Hatta sama seperti apa yang kami lakukan untuk Jokowi: Kampanye televisi yang efektif berbasis riset yang baik," tulis Allyn.
Allyn menyatakan, kerjanya untuk Jokowi dan Prabowo serta dalam sejumlah kontestasi politik di empat benua selama lebih dari tiga dekade, adalah "tanpa fitnah dan permainan suara."
"Pada faktanya, setelah iklan televisi kami berakhir dan pemilih pergi ke TPS di Indonesia, kerja kami sudah selesai dan saya pulang ke AS," kata konsultan yang membantu Gubernur George W Bush terpilih kembali di Texas tahun 1994 ini.
Soal pengakuan Allyn yang pernah menjadi konsultan Jokowi pada Pilgub DKI 2012, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo memang pernah mengaku telah menghabiskan Rp 52 miliar untuk kemenangan Jokowi-Ahok. Namun, pernyataan itu kemudian dijelaskan oleh Ahok bahwa dana miliaran tersebut bukan digunakan untuk dana kampanye mereka, tetapi digunakan untuk iklan televisi yang menampilkan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto .
"Uang itu habis di kampanye bagian mana? Yang saya tahu karena iklan di televisi. Ada Prabowo, terus Pak Jokowi sekelibat lewat. Makanya Jokowi enggak merasa itu bantu dia. Itu masalah lempar isu itu," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (4/6).
Menurut peneliti masalah-masalah politik militer, Made Supriatma, pengakuan Allyn bahwa dia membantu Jokowi dalam Pilgub DKI 2012 adalah hanya pada kerjanya membuat iklan yang didominasi Prabowo.
"Jadi duit Rp 52 M itu untuk kampanye (iklan televisi) Prabowo mendompleng Jokowi," kata Made kepada merdeka.com.
[ren]
0 komentar:
Post a Comment