Maling Minyak di Kubu Prabowo - Hatta Rajasa

Ada kepentingan luar biasa besar dibalik pencawapresan Hatta Rajasa. Yang paling menonjol adalah kepentingan Mafia Migas. Boss Mafia Migas Muhammad Riza Chalid sangat berkepentingan Indonesia tetap menjadi importir minyak. Siapapun presiden terpilih nanti
Itulah mengapa dengan harga berapapun dia ngotot mengusung Hatta Rajasa untuk menjadi cawapres.

Hubungan simbiosis mutualisme Riza Chalid - Hatta Rajasa sudah terbukti efektif membuat Indonesia tetap bergantung pada monopoli Petral. Hatta Rajasa adalah kaki tangan Riza Chalid di pemerintahan. Dia juga menjadi kepanjangan tangan Cikeas untuk berhubungan dengan Riza Chalid.

Pemilu 2014 adalah perjudian bagi Riza Chalid cs untuk mempertahankan usaha monopoli migas-nya. Dia harus tetap punya orang-orang kepercayaan di kekuasaan untuk pertahankan monopolinya. Sebagaimana sudah berjalan sejak jaman Soeharto.

Tahun berganti, penguasa datang dan pergi. Namun Riza Chalid tetap abadi disana mengatur wayang-wayangnya. Dalam Pilpres 2014 ini Riza Chalid punya dua opsi untuk pertahankan kekuasaan kerajaan minyaknya. 

1. Membangun koneksi baru dengan penguasa baru.
2. Mengusung koneksi lama untuk berkuasa.


Opsi paling aman bagi Riza Chalid adalah yg kedua. Mengusung "wayang" lama, Hatta Rajasa utk berkuasa. Persoalan muncul karena elektabilitas Hatta Rajasa tak bisa didongkrak. Perolehan suara partainya PAN juga jeblok. Jadi target yang realistis adalah mengusung Hatta Rajasa sebagai cawapres. Siapapun Capresnya tidak penting!

Pada awalnya yang didekati Hatta Rajasa dan Riza Chalid adalah calon yang elektabilitasnya paling menjanjikan, Jokowi. Bahkan sudah dibentuk "relawan bayaran" dlm rangka mencomblangi duet JKW-HR itu pic.twitter.com/1OJ9rj6zqp


Bahkan jauh sebelum Jokowi ditetapkan sebagai Capres PDIP, Amien Rais sudah menyuarakan duet JKW-HR pic.twitter.com/AICDuBrxFP


Pasca pileg akhirnya Riza Chalid dan Hatta Rajasa menemui Jokowi untuk ajukan proposal duet pic.twitter.com/GWgIYkWxfd


Iming-imingnya adalah dana kampanye yang tidak terbatas dari Riza Chalid jika Hatta Rajasa diterima sebagai cawapres Jokowi. Tentu saja ada syaratnya. Syarat yang tidak bisa ditawar dari kubu Hatta Rajasa adalah platform partai PAN dlm hal pengelolaan SDA. Intisari dari platform PAN dlm pengelolaan SDA Indonesia adalah SDA kita dikelola oleh negara/BUMN. Sekilas platform tersebut sesuai dengan amanat konstitusi kita. Tapi ada agenda tersembunyi dibaliknya.

Perlu diketahui bahwa Petral adalah anak usaha Pertamina, BUMN kita. Petral inilah yang memegang hak monopoli import migas kita. Namun secara de facto Petral yg anak perusahaan Pertamina ini dikuasai oleh jaringan Riza Chalid. Dengan menguasai Petral anak perusahaan BUMN kita maka Riza Chalid otomatis menguasai monopoli import migas untuk bangsa ini. Itulah sebabnya markas Petral tidak bisa dipindahkan dari Singapura ke Indonesia. Aneh bukan?

Riza Chalid berkepentingan agar markas Petral tetap di Singapura. Tujuannya adalah agar hukum Indonesia tidak berdaya menjangkaunya. Itulah sebabnya setiap pejabat yang memperjuangkan pemindahan Petral ke Indonesia pasti terpental. Bahkan dirusak nama baiknya.

Inilah alasan mengapa Dirut Pertamina Ari Soemarno yang ingin memindahkan markas Petral ke Batam diganti oleh Karen Agustiawan. Sungguh ironis nasib dan masa depan kebutuhan energi bangsa ini ditentukan oleh segelintir mafia di Singapore sana.

Akibat penguasaan segelintir mafia di BUMN kita menimbulkan kerugian yg sangat besar. Baik materiil maupun non materiil. Secara materiil minimal 75 Trilyun negara dirugikan oleh praktek mafia migas yang mendompleng monopoli Petral ini..

Itu baru dari mark up harga minyak saja, belum termasuk gas dan kerugian akibat hilangnya potensi pajak. BOCOR!. Kerugian secara tidak langsung jauh lebih besar lagi. Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada kemandirian di bidang energi salah satunya. Pembangunan kilang baru tidak dilakukan lagi agar kita tetap bergantung pada import. Yang tentunya menguntungkan Riza Chalid.

Insentif terhadap penggunaan renewable energi tidak menarik sehingga kita tetap bergantung pada bahan bakar fosil. Semua kebijakankebijakan tersebut bermuara pada satu hal, keuntungan bagi Riza Chalid. Inilah pengkhianatan penguasa terhadap rakyatnya sendiri!

Kembali ke laptop. Proposal Hatta Rajasa yg mengusung kepentingan si mafia migas Riza Chalid tsb ditolak mentah-mentah oleh Jokowi. Sebab Jokowi ingin ada keberpihakan yang jelas dari pemerintah terhadap rakyat. Menyetujui proposal Riza Chalid sama saja mengkhianati rakyat.

Iming-iming dana kampanye tak terbatas rupanya tidak cukup menarik bagi Jokowi. Maka usulan duet JKW-HR ditolak mentah-mentah. Ditolak Jokowi membuat kubu Hatta Rajasa - Riza Chalid mencari opsi lain. Satu2nya yang masuk akal adalah Prabowo.

Maka yg terjadi selanjutnya kita tahu bersama. Amien Rais mulai mewacanakan "Koalisi Indonesia Raya". Meski awalnya malu-malu kucing namun dalam kultwit lama kami sudah kami tegaskan bahwa koalisi yang diusung AR itu dalam rangka mendukung Prabowo. Dan tentu saja bukan AR namanya jika tidak menyeret-nyeret Islam. Meskipun yang diajak koalisi kali ini jauh dari warna Islam. Maksa banget...

Kubu Prabowo yang saat itu kebingungan dengan likuiditas segera menangkap peluang besar ini. Dana kampanye yang dijanjikan kubu Hatta Rajasa - Riza Chalid terlalu indah untuk diabaikan oleh Prabowo yang sedang megap-megap keuangannya. Dan kita tahu bagaimana cepatnya proses duet Prabowo-Hatta ini. Bahkan partai2 koalisi awal PPP dan PKS diabaikan begitu saja oleh Prabowo.

Bagi Prabowo PKS dan PPP tidaklah sepenting Hatta Rajasa yang didukung penuh uang Riza Chalid. Jadi persetan dg mereka!. Maka terciptalah duet dadakan Prabowo-Hatta. Dari beberapa sumber dalam kami dengar maharnya 10 Trilyun.

Dan Muhammad Riza Chalid langsung membeli Rumah Polonia, rumah milik Yurike Sanger mantan istri Presiden Soekarno. Rumah Polonia inilah yang dijadikan markas tim pemenangan Prabowo-Hatta. Memberi kesan Soekarnois.

Secara rutin Riza Chalid sering berkunjung ke Rumah Polonia untuk memantau perkembangan pic.twitter.com/pXl92WUnv9


Uang Riza Chalid-lah yang membiayai tabloid 'dajjal' Obor Rakyat yang penuh fitnah terhadap Jokowi itu pic.twitter.com/grS1xEPsTR


Selanjutnya kita tahu bagaimana secara gencar kubu prahara melakukan serangan-serangan terhadap Jokowi. Semua pakai uangnya Riza Chalid. Riza Chalid sedang lakukan investasi politik besar-besaran karena nasib bisnisnya sedang terancam saat ini.

Sudah jelas SBY tidak bisa diperpanjang lagi masa pemerintahannya. Dia harus mencari penguasa baru yang berada dibawah pengaruhnya. Dia harus memastikan Hatta Rajasa tetap berada di pemerintahan agar kepentingan monopoli import migasnya tidak terganggu. Dengan harga berapapun, dengan cara apapun halal dilakukan. Sebab ini menyangkut kepentingan bisnis yang luar biasa besarnya!

Jokowi adalah ancaman terbesar bagi kepentingan bisnis boss mafia migas Riza Chalid. Dia tidak boleh menang! Sebab jika Jokowi berkuasa maka dia pasti akan terapkan transparansi, termasuk dalam hal import migas kita. Ini tandanya kiamat bagi Riza Chalid cs. Praktik mafia tidak bisa hidup di sistem yg transparan dan diawasi oleh publik.

Ini berarti monopoli import Migas bangsa Indonesia yang dikuasainya sejak jaman Soeharto dulu terancam hilang. Bisa dibayangkan seberapa besar kepentingan Riza Chalid dan Hatta Rajasa menghentikan langkah Jokowi?

Pertanyaannya, apakah melawan mafia Migas ini hanya jadi kepentingan Jokowi seorang atau kepentingan kita seluruh bangsa? Ataukah kita melihat pilpres ini sebagai perjuangan melawan penjajahan oleh bangsa sendiri?

Penjajah bangsa sendiri yang oleh Buya Syafii Maarif disebut 'Londo Ireng'. Orang2 seperti Riza Chalid dan Hatta Rajasa inilah yang dimaksud! Para 'londo ireng' inilah yang pandai mengatasnamakan nasionalisme demi kepentingan bisnis pribadi mereka sendiri.

Untuk sekali dalam 5 tahun rakyat diberi hak menentukan nasib bangsanya. Akankah kita gunakan hak tersebut secara bertanggung jawab? Ataukah kita kembali dikalahkan oleh kepentingan bisnis segelintir orang yg menguasai hajat hidup seluruh rakyat?

Hari penentuan sudah dekat. Pilihlah pemimpin anda secara bertanggung jawab. Jangan memilih karena imbalan rupiah! Sebab mereka yang membayar anda untuk memilihnya, kelak akan menagihnya dalam bentuk pemotongan hak-hak anda sebagai warga negara!

Sekian kultwit kami, semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua. Terimakasih


oleh: PS



1 komentar:

  1. Semoga jokowi jk selalu diberi kekuatan dari Alloh SWT agar bisa menghancurkan dan membuka kebusukan indonesia.Amin..

    ReplyDelete