Konsep Triple Helix Hatta Rajasa Basi, Sekarang Eranya Quattro Helix


Konsep triple helix yang dikatakan oleh Hatta Rajasa dalam Debat Cawapres Minggu (29/6) sebagai strategi untuk menggairahkan iklim investasi di Indonesia dinilai pengamat bukan sesuatu yang baru dan hanya mengadopsi gagasan dari luar negeri.
“Konsep ini sudah lama, mengadopsi dari asing,” terang Freddy Permana Zen, Deputi Bidang Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi, Senin (30/6) di Jakarta.
Triple helix dijelaskan oleh Freddy adalah konsep sinergitas akademisi/academician, bisnis/business, dan pemerintah/government yang kemudian disingkat ABG.
Konsep tersebut tidak pernah sukses, menurut Freddy, diterapkan di Indonesia. Keseriusan dari masing-masing elemen, lanjut dia, adalah factor penyebabnya. Akademisi belum bias optimal melakukan riset-riset unggulan karena para pebisnis belum mau dan mampu membiayai mereka. Pelaku bisnis pun menimpali tuduhan tersebut dengan menyalahkan pemerintah belum menyediakan kebijakan yang menyokong mereka mengembangkan teknologi.
Saat ini, menurut Freddy, kalangan bisnis atau industry belum berani mengucurkan dana besar untuk proyek-proyek ilmiah sehingga triple helix yang sudah dicanangkan oleh Komite Inovasi Nasional tidak berjalan.
Yang potensial menjadi donor untuk membiayai penelitian ilmiah kalangan akademisi, menurut pandangan dia, adalah badan usaha milik negara atau swasta.
“Minimnya peran pebisnis dalam menguatkan triple helix disebabkan belum adanya insentif dari pemerintah. Seharusnya pemerintah membuat kebijakan agar para pemain industri itu mau mendanai sejumlah inovasi dari anak negeri,” kata Freddy.
Seusai acara Debat Cawapres tadi malam, seorang pengamat teknologi asal Bandung mengatakan kepada wartawan bahwa ide Hatta Rajasa dengan triple helix sama sekali tidak baru bahkan cenderung basi dan tertinggal karena saat ini negara-negara maju sudah beralih ke konsep quattro helix.

“Konsep Hatta Rajasa sudah basi. Orang di mana-mana sudah meninggalkan triple helix, sekarang eranya quattro helix, melibatkan komunitas juga. Jadi maksud dia ingin memajukan iptek kita dengan triple helix itu bunuh diri, bukan tambah maju tapi kita akan makin tertinggal,” tutur Hema kepada wartawan setelah Debat Cawapres berakhir. (Maghfurrodhi/rimanews.com

0 komentar:

Post a Comment