Cerita Perkenalan Hashim Djojohadikusumo dan Nat Rothschild


Pertemuan pertama Hashim Djojohadikusumo, kakak dari Prabowo Subianto dengan Nat Rothschild berlangsung di Restoran Belvedere, London Holland Park pada September 2012.

Sebulan kemudian, Hashim menerima tawaran Rothschild untuk mengambil kendali Bumi Plc, perusahaan yang awalnya merupakan bentuk kongsi dari Grup Bakrie dan Rothschild.

Rothschild memutuskan keluar dari Bumi Plc dan menjadi 'oposisi' seiring anjloknya saham Bumi Plc, memerangi Bakrie. Persaingan antara pemegang saham Bumi Plc ini bahkan disebut sebagai konflik yang terkotor di London.

"Dia (Rothschild) merasa diperlakukan dengan tidak layak. Dan dia kemudian menggandeng saya. Nat memiliki investasi yang sangat emosional di sini. Tapi saya tidak. Saya bersenang-senang, dan berharap saya dapat menghasilan uang juga," kata Hashim seperti dilansir dariFinancial Times, Selasa (19/2/2013).

Rothschild sendiri mengusulkan dilakukan RUPS pada 21 Februari mendatang. Dia mengajukan proposal penggantian 12 direksi dari 14 direksi. Jika proposal ini diterima pemegang saham lainnya, Hashim bakal menjadi direktur non eksekutif di Bumi Plc, dan menjadi chairman di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).

Hashim yang memiliki rumah di Holland Park, London dikenalkan dengan Rothschild oleh teman lamanya, Robert Friedland, pengusaha tambang asal Amerika yang juga menjadi backing Rothschild.

Masuknya Hashim ke dalam konflik Bumi Plc ini membuat perseteruan ini semakin seru. Pasalnya, dua kekuatan politik Indonesia bakal berhadapan secara langsung. Aburizal Bakrie bakal berhadapan secara head to head dengan Hashim, yang masih bersaudara kandung dengan Prabowo, salah satu calon presiden dalam Pemilu 2014 mendatang.

Hashim yang sekarang ini berusia 58 tahun mendapatkan uang dari investasinya lapangan minyak dan gas di Azerbaijan, Kazakhstan dan Amerika Serikat (AS) dengan investasi sampai jutaan dolar. Kendati cuma mendapat peran pendukung di konflik Bumi Plc, Hashim menegaskan siap mendukung Rothschild di Indonesia.

"Prabowo memiliki banyak lahan di dekat daerah Berau Coal, bahkan untuk ekspansi pun, Berau Coal membutuhkan persetujuannya. Jika manajemen Bumi ingin mempersulit Nat, kami juga bisa melakukan hal yang sama kepada mereka," tutur dia. (wdi) sumber

0 komentar:

Post a Comment