Berikut tulisan dari beberapa penulis yang berhasil melacak admin @TrioMacan2000
Wawancara
eksklusif admin akun @TrioMacan2000. Raden Nuh mengakui sebagai salah
satu admin. Abdul Rasyid juga diakui sebagai admin.
Untuk pertama kalinya salah satu administrator akun pseudonim
TrioMacan2000 mengaku ke publik. Beritasatu.com menghubungi Raden Nuh,
nama yang selama ini disebut di belakang akun TrioMacan2000. Dari
wawancara inilah Raden Nuh mengakui kalau selama ini memang dia dan
teman-temannya yang berkicau di tapak waktu.
Saat Beritasatu.com menghubungi, Selasa (13/11/2012) Raden Nuh,
mengaku sedang berada di Hotel Shangrilla Jakarta bersama sejumlah tokoh
yang diundang oleh Dubes Malaysia untuk membicarakan masalah TKI.
Sewaktu kami tanyakan apa peran dia di forum tersebut, Raden Nuh bilang
"Kami ini kan hanya penggembira saja."
Berikut nukilan wawancara
Beritasatu.com dengan Raden Nuh, salah satu admin akun TrioMacan2000:
Apakah Anda pemegang akun TrioMacan2000?
Dulu iya, sekarang kadang-kadang, tunggu isu-isu penting aja.
Isu penting itu seperti apa?
Isu yang strategis. Misalnya dalam kasus KPK vs Polri. Saya dapat
informasi dari Polri bahwa kasus itu merupakan titipan untuk menggembosi
Polri dan menaikkan RUU Kamnas, untuk mengembalikan peran TNI seperti
pada masa Orde Baru. Ini kan membahayakan masyarakat sipil. KPK itu
hanya antek TNI, Abraham Samad itu hanya omong doang.
Siapa sebenarnya TrioMacan2000?
Kami ini jaringan komunitas publik. Di dalamnya ada staf khusus
menteri, pensiunan polisi, jenderal, jenderal pengurus partai, bekas
orang BAIS (Badan Analisa Intelijen Strategis), bekas orang BIN (Badan
Intelijen Negara), dan anggota DPR. Kami ini kan "komunitas intelijen
publik", kumpulan orang yang pakai otaknya untuk kerja.
Bagaimana dengan Abdul Rasyid dan Syahganda Nainggolan?
Ini Abdul Rasyid lagi di depan mukaku. Dia iya salah satu pemegang akun TrioMacan2000, tetapi Syahganda enggak.
Apa tujuannya bikin akun TrioMacan2000?
Pencerahan. Awalnya para senior-senior ini mengajak ketemu,
membicarakan nasib bangsa ini. Kita sudah tidak bisa lagi harapkan KPK,
Presiden, dan DPR. Lewat sosial media ini kita bisa memberikan
pencerahan. Dan efeknya luar biasa. Presiden itu tiap lima menit
briefing pers hanya untuk sosial media, ada yang memantau kita. Misalnya
waktu kasus Petral itu, saya dipanggil oleh salah satu menteri senior,
nyawa saya diancam. Tweet-tweet kami pun sering kali terbukti, meskipun
baru setelah tiga atau empat bulan setelahnya.
Kemarin sore (13/11/2012) akun TrioMacan2000 di-hack orang? Kok
tumben pakai istilah loe, gue, kamseupay, dan maki-maki orang di
Twitter?
Ah enggak ada itu. Itu anak saya main-main, langsung saya telpon suruh dia berhenti.
TrioMacan2000 sering berubah-ubah sikap, banyak yang bilang itu
karena kalian menerima bayaran. Contohnya dalam Pilgub DKI Jakarta,
kalian serang Foke, tapi setelah itu bela mati-matian. Kenapa bisa
begitu apa karena kebanyakan admin?
Foke itu beda. Awalnya kita serang dia, tetapi setelah kita lihat
siapa saja di belakang Jokowi dan Ahok kami langsung sadar. Foke memang
buruk, tetapi yang di belakang Jokowi-Ahok kan konglomerat hitam,
musuh-musuh negara, para buronan BLBI yang ingin menjadikan Jakarta ini
arena bancakan mereka.
Kalau dalam kasus Hartati Murdaya kenapa TrioMacan2000 membela?
Saya belakangan bela Hartati itu karena dia mau bongkar kebobrokan
SBY. SBY itu setelah dipecat dari Menkopolkam miskin, Ada uang dari mana
dia? Hartati yang modalin, yang sediakan kantor, minta apa aja dikasih.
Tetapi sekarang gimana, Hartati dibiarkan dipenjara.
Hartati itu dapat
uang dengan mengagunkan tanah negara, lahan 33 hektar PRJ Kemayoran ke
Bank Mandiri untuk dapatkan kredit Rp1,5 Triliun. Dari uang itu Rp200 M
untuk beli 40 persen saham Metropolitan Kencana, termasuk Pondok Indah,
sisanya ya untuk bantu dana kampanye SBY di 2004. Anda tahu siapa
Menteri Keuangan ketika itu, Boediono.
Dalam kasus Anas Urbaningrum kenapa Anda sekarang getol membelanya?
Agenda saya untuk lindungi Anas. Anas enggak ada salahnya. Saya hadir
ekspos kasus di KPK. Satu pun enggak ada nama Anas disebut. Anas itu
enggak disukai SBY, Bu Ani, dan Amerika. Lihat Choel Malarangeng itu
terima Rp22 Miliar enggak diproses. Bakrie yang sudah ada amar
keputusannya menyuap Gayus US$8 Juta, enggak diproses.
Kenapa Ibu Ani Yudhoyono enggak suka Anas?
Ani dari dulu maunya Andi Malarangeng.
Lalu kenapa Amerika Serikat enggak suka Anas?
Anas itu sudah tiga kali diundang kedutaan besar AS tapi enggak
pernah datang. Dia itu mau di-profilling AS, karena dianggap sebagai
calon presiden paling kuat, tapi dia enggak mau. Alasannya karena dia
sungkan sama SBY.
Kalo Dahlan Iskan kenapa TrioMacan2000 menyerangnya?
Dia terlalu munafik. Raja "ngaspo" dia. Saya ini bekas direktur utama di salah satu perusahaanya dia, jadi saya tahu dia.
Perusahaan apa itu?
Enggak usah kita sebutlah, tapi nanti kalau Anda googling pasti Anda
tahulah. Tapi salah satu senior saya bilang, "enggak usah kau serang
Dahlan", baiklah saya bilang. Begitu juga dengan Prabowo, salah satu
pengurus Gerindra bilang "Dia itu Tuhan kami, Janganlah diserang lagi,
nanti tambah stroke-nya. Sudah mau mati dia". Kubilang, baiklah Bang.
II. Pengakuan @TrioMacan2000
Akun Twitter @TrioMacan2000 tiba-tiba hilang. Wartawan wawancarai Raden
Nuh, salah satu penulis di @TrioMacan2000. Ada juga pemilik akun itu
yang jelas-jelas menunjukkan bahwa dirinya menulis kasus korupsi di media sosial
bukan semata-mata demi memberantas korupsi, melainkan juga karena
kepentingan pribadi. Ya, ia mengaku sendiri! Ada lagi: soal imbalan Rp1
miliar per tahun dari media pers untuk pasok bahan berita korupsi
pejabat.
|
Raden Nuh (kiri) & Abdul Rasyid (berkacamata, staf khusus Menteri Koordinator Perekonomian). Gambar: Berita Satu |
Kemarin, 27 November 2012, hampir semua situs pers nasional memberitakan
raibnya akun Twitter @TrioMacan2000 (Ade Ayu Sasmita) yang sejak 2011
gencar menulis skandal korupsi dan politik. Sebelumnya beberapa pejabat
publik di Jakarta protes karena merasa difitnah oleh akun itu, dan ada
yang mengadu ke Polri, seperti Jaksa Agung Muda Pengawas, Marwan
Effendy. Dua hari sebelum Twitter @TrioMacan2000 raib, polisi mengatakan
akan segera mengumumkan siapa di balik akun itu [
taut].
Umar Syadat, staf khusus Menteri Dalam Negeri, mengatakan bahwa pemilik
akun @TrioMacan2000 mulai ketakutan. "Pasti ketakutan, karena polisi
sudah mengancam akan segera menangkap dia," katanya kepada
Viva News [
taut]. Umar meminta polisi menindak akun-akun anonim lain yang menyebar fitnah di Twitter. "Itu banyak, tak hanya @TrioMacan2000."
•••
[Pembaruan: tanggal 29 November 2012, akun @TrioMacan2000 sudah aktif
kembali. Mereka mengaku hanya tidak aktif selama beberapa hari terakhir
karena sibuk. Jadi, akun itu sempat raib bukan karena dihapus atau
dibajak pihak lain.]
Siapa nama 3 pemilik Twitter @TrioMacan2000
Tiga nama yang acap diduga sebagai pemilik/penulis Twitter
@TrioMacan2000 adalah Abdul Rasyid, Syahganda Nainggolan, dan Raden Nuh.
Abdul Rasyid adalah staf khusus Menteri Koordinator Perekonomian. Ia
membantah kaitannya dengan akun Twitter itu dan telah mengadukannya
kepada polisi. Tapi, ia mengaku pernah berteman dengan Syahganda
Nainggolan dan Raden Nuh. "Saya kenal Syahganda karena sama-sama aktivis
di Jakarta dan Bandung. Sedangkan Raden Nuh teman kuliah di Universitas
Sumatera Utara," katanya, seperti dikutip
Kompas [
taut].
Syahganda Nainggolan adalah Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik
Sabang-Merauke Circle. Ia pun membantah sebagai pengelola akun Trio
Macan 2000 [
taut].
"Saya bukan tipe orang yang menggunakan cara-cara di Twitter untuk
suatu pendapat, apalagi menyembunyikan identitas asli," kata Syahganda.
Yang ketiga, Raden Nuh (foto di atas, berkaus putih), berlatar belakang sebagai aktivis. Ia sendiri sudah diwawancarai wartawan
Berita Satu,
dan ia mengaku sebagai salah satu pemilik akun @TrioMacan2000. Hal ini
makin dikuatkan oleh kicauan Twitter Trio Macan 2000 dua minggu lalu
yang masih bisa dilihat arsipnya di Chirpstory [
taut]:
"Tadi malam seorang yg mengaku bernama Liberty wartawan @Beritasatu SMS
Bang Raden Nuh, salah satu senior kami & penggagas Akun TM2000."
Raden Nuh mengatakan kepada
Berita Satu [
taut]:
Kami ini jaringan komunitas publik. Di dalamnya ada staf khusus
menteri, pensiunan polisi, jenderal, jenderal pengurus partai, bekas
orang BAIS (Badan Analisa Intelijen Strategis), bekas orang BIN (Badan
Intelijen Negara), dan anggota DPR.
Raden Nuh, pemilik Twitter Trio Macan 2000
Berdasarkan berita-berita di atas, yang bisa "dipastikan" sebagai
pemilik @TrioMacan2000 barulah Raden Nuh. Aku tidak tahu apakah ia juga
yang dimaksud dalam berita
Tempo. Wartawan
Tempo pernah dua kali mewawancarai langsung salah seorang pemilik akun pseudonim itu [
taut 1 dan
taut 2], tapi tidak menuliskan namanya.
Tempo menulis tentang sosok lelaki tersebut [kutipan secara acak]:
Laki-laki berkulit cokelat, suka tertawa lepas, dan tak henti merokok Sampoerna A-Mild. Pertemuan Tempo
dengan dia di sebuah hotel di Jakarta Utara ini adalah untuk kedua
kalinya. Dan dalam dua kali ketemu, dia selalu sibuk menerima telepon
guna membicarakan pelbagai proyek di sela obrolan. "Pekerjaan saya
konsultan politik, hukum, dan bisnis," katanya.
Komentar JararSiahaan.net: perhatikan bahwa ia berkaitan dengan proyek.
Percayalah, tidak ada manusia yang benar-benar antikorupsi jika berkutat
dalam bidang proyek.
Dalam pertemuan di satu hotel di Jakarta Pusat, "Ade Ayu Sasmita" meyakinkan kepada Tempo sebagai pemilik akun TrioMacan2000. Dia menyalakan iPad-nya, lalu ia menuliskan sebaris cuit yang didiktekan Tempo. Sedetik kemudian cuit itu tayang di timeline.
Ia pun bersedia menjelaskan latar belakangnya dalam berkicau, termasuk
bahan kicauannya. Namun, untuk saat ini, ia meminta nama aslinya tidak
dipublikasikan dulu. "Nanti saja menjelang 2014," katanya.
Komentar JararSiahaan.net: kenapa mesti "menjelang 2014"? Itu masa
pemilihan presiden berikutnya. Dulu aku pernah berkeciak di Twitter
@ja_rar bahwa akun bernama samaran ini tidak mustahil tawar-menawar
dengan calon presiden yang akan dibela pada 2014 untuk menghajar calon
lain. Hipotesis itu berdasarkan fakta bahwa, antara lain, awalnya
@TrioMacan2000 memuji calon Gubernur DKI Jokowi dan mencaci Fauzi Bowo
tapi kemudian berbalik haluan, dan semula menghajar Anas Urbaningrum
sebelum kemudian memuji Anas.
Twitter @TrioMacan2000 (Ade Ayu Sasmita) tidak murni antikorupsi
Jadi, publik di Twitter patut mencurigai ketulusan @TrioMacan2000
sebagai aktivis antikorupsi. Selain karena hal-hal di atas, mari simak
fakta lain.
Salah satu pemilik akun @TrioMacan2000 kepada
Tempo [
taut] mengatakan:
Soal pilihannya menggunakan Twitter, "Efektivitas Twitter besar. Kalau Facebook, tak kuat. Pejabat tidak main Facebook."
Pada Pemilihan Presiden 2009, dia sempat mengelola 30 akun Facebook,
antara lain Oposisi Jalanan, Suara Reformasi, Suara Guru, Suara Rakyat.
Semuanya untuk menghantam salah satu calon presiden. Ditanya alasannya
menyerang calon itu, ia berkata sambil tertawa, "Karena dia tipu aku.
Ha-ha-ha ...."
Perhatikanlah kata-katanya di atas. Sangat jelas, ia bukan aktivis antikorupsi yang tanpa pamrih.
Ia mengaku menulis di Twitter, dan bukan lagi Facebook, supaya diketahui/dibaca oleh
pejabat. Orang yang benar-benar antikorupsi harusnya beralasan, "Aku pakai Twitter supaya lebih banyak
rakyat yang tahu kebusukan pejabat." Perbedaannya pada kata
pejabat dan
rakyat.
Mungkin bagi awam, kalimat itu sepele. Tidak! Dari kalimatnya itu kita
bisa mencium gelagat tak baik: agar pejabat mengenalnya, takut padanya,
dan "menjalin pertemanan" dengannya.
Lalu, ditanya wartawan
Tempo mengapa ia menyerang salah satu
calon presiden di Facebook, "Karena dia tipu aku." Nah, ketahuan! Ia
menulis kasus-kasus politik dan korupsi karena ia sendiri punya
kepentingan pribadi. Kata-kata "karena dia tipu aku" bisa bermakna
banyak, contohnya: si calon presiden tidak menepati janjinya memberikan
uang atau hadiah mobil.
Cara @TrioMacan2000 cari uang dari twit-twit korupsi
Situs
Berita Satu menulis dalam artikel [
taut] berjudul
Jejak @TrioMacan2000 Menguangkan Kicauan:
Salah satu yang didekati TrioMacan2000 adalah terpidana kasus cek
pelawat. Kerabat dekat terpidana itu bercerita mengenai upaya pendekatan
TrioMacan2000. Mereka menawarkan paket-paket kicauan untuk membela.
Satu paket sekitar Rp500 juta. "Apa yang saya ceritakan sehari
sebelumnya langsung ditwit besoknya. Misalnya, baju yang akan dipakai
keluarga kami di sidang besok batik, besoknya TrioMacan2000 ngetwit hal
yang sama," katanya.
TrioMacan2000 sempat menghubungi seorang petinggi Partai Nasdem. Akun
ini menawarkan jasa pencitraan melalui media sosial, namun Partai Nasdem
menganggap sepi tawaran itu. "Gagal mendapatkan ikan kakap,
TrioMacan2000 menyerang Nasdem," kata lingkaran satu Partai Nasdem.
Minta Rp1 miliar/tahun dari media pers?
Ada lagi yang menarik. Dua pekan lalu
Berita Satu berbantah dengan @TrioMacan2000 tentang biaya berita investigatif Rp1 miliar per tahun untuk Trio Macan 2000.
Tanggal 14 November 2012,
Berita Satu menulis berita [
taut]:
Raden Nuh dan seorang temannya pernah bertemu dengan dua orang petinggi
sebuah media pers. Raden Nuh menawarkan jasa program investigasi kepada
media itu. TrioMacan2000 berjanji menyuplai data kasus-kasus korupsi.
Sebagai imbalan, Raden meminta bayaran setahun Rp1 miliar. Ia mengaku
mendapatkan data dari polisi, TNI, dan Badan Intelijen Negara. Raden Nuh
@TrioMacan2000 berkali-kali menyebut KPK busuk. Tawaran itu ditolak si
pejabat media. "Dengan anggaran per bulan hampir Rp100 juta, kita bisa
bikin program sendiri yang lebih baik. Apalagi itu datanya tidak jelas.
Belum lagi kredibilitas TrioMacan2000 yang meragukan."
Pihak @TrioMacan2000 membantah berita itu lewat twit-twitnya [
taut]. Sang Macan mengatakan, justru media itulah,
Berita Satu sendiri, yang meminta Trio Macan 2000 untuk bekerja sama. Pengusaha Peter Gontha, bos
Berita Satu yang juga Komisaris Independen PT Garuda Indonesia dan ikut mendirikan
RCTI dan
SCTV,
meminta bertemu dengan mereka. Macan menulis: "Bbrp bulan yg lalu,
@Petergontha, yg dianggap senior dan tokoh yg dihormati oleh admin2
TM2000 mengundang bbrp admin TM2000 ke kantornya."
Beberapa hari kemudian, tulis Macan, seorang wartawan senior
menyampaikan kepada mereka bahwa Peter Gontha menawarkan kerja sama
antara
Berita Satu dan TrioMacan2000 dalam memproduksi berita
investigatif, khususnya kasus korupsi. Karena, kata Gontha, berita yang
mereka siarkan selama ini kurang berkualitas. "Untuk mendukung kerjasama
tsb @Beritasatu menyediakan dana operasional 1 milyar per tahun utk 2-3
berita dlm 1 bulan."
Wartawan
Berita Satu pun kembali membantah tulisan-tulisan @TrioMacan2000 itu [
taut].
Setelah aku membaca perdebatan kedua pihak lewat tautan di atas,
kesimpulanku: belum pasti siapa yang benar dan salah. Tidak mustahil
pihak media itulah yang menawarkan kerja sama kepada si Macan.
Asal tahu saja: aktivis tidak lebih licik ketimbang wartawan. Kami kaum
pers lebih lihai dalam hal tipu muslihat (baca: bersilat lidah). Bahkan
tak jarang [oknum] wartawan, termasuk petinggi manajemennya, lebih busuk
daripada politikus busuk—"rahasia dapur media" yang takkan pernah
diakui.
•••
Imbau teman-temanmu di Twitter agar waspada terhadap akun-akun bernama
samaran dan anonim yang teriak-teriak sebagai antikorupsi. Publik tidak
sepatutnya mem-
follow (mengikuti) akun semacam Trio Macan 2000.
Penulis dengan identitas jelas/asli saja bisa berbohong, apalagi awanama
atau bernama palsu.
Akidah jurnalisme yang kuanut sejak 1994 ini mungkin bisa bermanfaat bagi pemakai media sosial Twitter:
semakin
kabur identitas narasumber, semakin besar kemungkinan dia berkata
dusta; semakin lengkap narasumber menyebutkan identitasnya, semakin
besar kemungkinan dia berkata jujur. [
www.jarar.net]
Bagikan artikel ini dengan URL pendek:
http://benar.org/3Macan