Catatan Allan Nairn: Kemenangan di Indonesia
Jika hasil proses hitung cepat (quick count) yang diselenggarakan sejumlah lembaga terpercaya itu benar--dan ada alasan untuk menilainya sebagai kebenaran--maka peluang kemunculan fasisme di Indonesia telah di kalahkan.
Beberapa minggu terakhir, Indonesia, negeri berpenduduk terbesar no.4 di dunia, nampaknya nyaris memilih seorang pembunuh massal yang selama sekian dekade bekerja melayani AS.
Ia menyerukan supaya pemilihan langsung dihapus. Ia pernah ngelantur panjang lebar tentang fasisme dan kediktatoran, serta belakangan ini memanfaatkan Kopassus dan Intelijen dalam operasi senyap untuk mengacaukan pemilu.
Namun pada Rabu 9 Juli, suatu hari yang tak akan terlupakan oleh sejarah, Jenderal Prabowo Subianto kalah tipis di bilik suara.
Hari itu saya menghabiskan waktu di kampung kelas pekeja miskin. Ada aroma keseriusan ketika orang beramai-ramai ke TPS.
Ketika hasil pemilihan kian jelas, seorang laki-laki kerempeng yang duduk di atas kursi kayu mengatakan: "Rakyat menang."
Ia tidak tersenyum. Ia kelihatan lega.
0 komentar:
Post a Comment