Apakah PKI dan PKS sama? Ya, mereka sama!

Selamat sore, sekarang saya akan memberikan materi pencerahan. Semoga ini dianggap sebagai pencerahan bukan penyesatan.
Karena informasi yang beredar selama ini sebetulnya penyesatan dan memprovokasi karena dibonceng oleh kepentingan politik.
TM2000 pernah, sory.. bukan pernah, tapi sering menyebutkan kalau Jokowi adalah anak PKI. Alasannya apa?
Apalagi kalau bukan karena kepentingan politik. Bukan hanya itu, TM2000 juga mengatakan kalau partai A juga partai yg begini2
Partai yang selama ini dibela-bela oleh TM2000 sebetulnya adalah partai yang lebih menjurus kepada PKI.
Apa sih sebetulnya arti dari Komunisme yang sesungguhnya? banyak orang yang menganggap komunisme itu hanya sebatas paham Hitler
Sebetulnya defenisi komunis itu terletak pada keegoisan yang dibawakan oleh partai itu, meskipun partainya demokratis.
Kalau partainya egois dan hanya menganggap pahamnya saja yang benar, sama saja dengan komunis.
Partai Demoktatis, partai Agamis, Partai Sosialis, Partai Nasionalis, Partai Komunis atau partai kue lapis itu sama saja..
Semua partai ingin berebut kekuasaan dengan cara pendekatan yang berbeda-beda, tapi intinya hanya satu. Kekuasaan.
Saya akan meminjam kata orang bijak: "Maling teriak maling".
Kalau kalian mengamat-amati PKI dan PKS secara mendalam, kalian akan menemukan kesamaan diantara mereka.
Jangan memandang PKS hanya karena mereka membawakan misi agama yang anda percayai, anda salah besar.
Bagi anda Islam adalah agama, tapi bagi para politikus, agama adalah bisnis yang sangat menguntungkan.
Kesamaan yang pertama adalah Internasionalis yang dianut oleh PKI dan PKS. Internasionalis apa yang saya maksud?
Dahulu, PKI dianggap kepanjangan tangan Partai Komunis Uni Sovyet dan China. Pemikiran ini terus berkembang hingga sekarang.
Sama halnya juga dengan PKS yang merupakan perpanjangan tangan Ikhwanul Muslimin (IM) dari Mesir.
PKS mengambil IM versi Said Hawwa faksi Qiyadah Syaikh.
Cita-cita gerakan komunis agar tercipta keadilan distributif ala sosialisme di seluruh negri.
Sementara cita-cita PKS juga ingin menciptakan keadilan distributif ala Islam.
Sementara sudah jelas di Indonesia tidak hanya beragama Islam, tapi mereka ingin memaksakan semuanya sama.
PKI ingin menciptakan keadilan secara sosilis, sementara PKS ingin menciptakan keadilan secara Islamis.
Jadi PKI juga termasuk bagian dari partai Komunis yang ingin memaksakan dan menggeneralkan satu kebenaran menurut versi mereka.
PKI tidak secara terang-terangan mengacu kepada gerakan Komunisme di Uni Sovyet maupun China. Demikian juga dengan PKS.
Intinya kedua partai ini sama-sama ingin menyamaratakan masyarakat Indonesia dengan satu paham yang mereka anut.
Dalam piagam pendirian dan AD/ART tidak ada disebutkan PKS perpanjangan tangan IM dari Mesir.
Meskipun demikian baik PKS atau PKI memiliki orientasi gerakan yang sama, gerakan Universal Internasionalis.
Inilah yang menjadi masalah di Indonesia, apakah mungkin Indonesia disamakan dengan dunia luar?
Paham Universal Internasionalis ini tidak cocok dengan Indonesia, bagaimana mungkin Indonesia disamakan dengan agama Islam?
Paham Universal Internasionalis ini tidak cocok dengan Indonesia, bagaimana mungkin Indonesia disamakan dengan negara Komunis?
Itu sebabnya paham PKI harus dibersihkan dari Indonesia, demikian juga paham yang ingin menjadikan Indonesia jadi negara Islam.
Paham Universal Internalis tidak cocok di Indonesia, apalagi pahamnya ini ingin memberlakukan peraturan dari salah satu agama.
Ketika ada tokoh yang mengatakan memberantas paham ini, beberapa detik kemudian tokoh itu langsung dilabeli "Anti Islam".
Tidak ada yang anti Islam, para tokoh itu hanya anti paham Universal Internasionalis.
Kenapa ada orang yang mendukung paham yang dibawakan PKS? yaa.. karena orang itu beragama Islam, wajar kalau dia dukung.
Sayangnya tidak semua orang Indonesia yang beragama Islam, jadi paham universal ini tidak bisa diterapkan di Indonesia.
Jangan seenaknya dong menentukan peraturan dinegara seribu suku, seribu perbedaan, seribu keberagaman.
Ada partai yang melawan Universal Internasionalis di Indonesia, ketika partai ini bersuara, mereka langsung dituduh Komunis.
Ketika partai itu melawan, partai itu dituduh sebagai partai yang anti Islam. Kok anti Islam sih? mereka kan beragama Islam?
Sebetulnya kalian saja yang tidak paham apa yang diperjuangkan Partai yang menolak Universal Internasionalis itu.
Memaksakan hal yang berbeda menjadi satu paham bukanlah sesuatu hal yang bersifat positif.
Jika ada orang yang melawan PKS, mereka bukan melawan Islam, tapi mereka melawan Paham Universal Internasionalis. Catat!
Sebetulnya apa tujuan dari jaringan antar Komune (PKI) dan Ikhwan (PKS) ??
Tujuan mereka adalah untuk menjalin solidaritas dan persaudaraan lintas negara menjadi kuat.
Diluar partai masih ada ormas yang berorientas Internasionalis seperti Hizbul Tahir.
Sekalipun PKS membawa ajaran Agama, tapi mereka sebetulnya menggunakan cara-cara Komunis. Memaksakan kehendak.
Seandainya anda tidak beragama Islam, apakah anda setuju dengan ajaran yang ingin menjadikan negara ini menjadi Negara Islam?
dapat ditebak, anda juga tidak akan setuju dengan paham itu. Itu yang dilihat oleh partai yang menolak ajaran Universal itu.
Mereka sebetulnya bukan anti terhadap Islam, mereka hanya anti terhadap ajaran yang menyamaratakan perbedaan.
Saat partai anti yang universalis internasionalis ini bergerak, PKS pun menggunakan senjata Agama kepada masyarakat awam.
PKS langsung melabeli partai A dengan "Mereka anti Islam". Anehnya, masyarakat Indonesia yg belum ngerti langsung percaya..
Sekarang saya akan membocorkan metode yang digunakan oleh PKS.
Partai itu - mau setengah mati dibilang paling agamis pun - tetap saja partai, bukan agama, apalagi Tuhan.
Jadi kalau sudah melenceng jauh tidak perlulah dibela mati-matian dan dicari cari pembenarannya, sehingga fanatik buta.
Kalau anda membela mati-matian PKS, ntar malah jadi pemberhalaan loh.
Ini cara PKS berjaya menanamkan idealismenya kepada masyarakat Indonesia.
Giliran melobi, mendekati, dan seolah olah mendukung penguasa baru, ya Tifatul Sembiring jagoannya.
giliran Teriak-teriak sesuka hati - mau bilang sinting, mau bilang apa kek - alias mengumbar mulut bau ya Fahri Hamzah.
giliran tebar pesona kepada khalayak ramai ya Anis Mata.
giliran ngritik tajam ya Hidayat Nurwahid..
Cara seperti ini mengingatkan saya dengan permainan catur. Masing-masing punya fungsi, punya langkah dan cara yang berbeda.
Namun tujuan akhirnya adalah memenangkan si raja hitam atau si raja putih. Inilah politik kawan..
Jangan harap PKS itu murni seratus persen membawakan ajaran Islam, justru mereka yg mencoreng Islam kawan..
Nanti kalau saya bilang gini, saya dituduh anti Islam, padahal saya bukan anti Islam, saya hanya anti paham Universalismeodong.
Demikian juga partai lain yang melawan PKS, mereka bukan melawan ISLAM, mereka melawan IDEOLOGI Komunis yg ada dalam PKS.
Jaringan Internasionalis antar komune (PKI) dan ikhwan (PKS) menjadikan solidaritas & persaudaraan lintas negara menjadi kuat.
Seperti PKI yang membantu mengembangkan gerakan komunis di Vietnam, dan merespon ketegangan blok soviet dan Amerika.
Demikian halnya dengan PKS, yang sangat cepat merespon HI Palestina bernama HAMMAS dalam perjuangan melawan Israel.
Makanya tak PKS lebih peduli dengan isu Palestina, ketimbangan isu Tenaga Kerja Indonesia di Arab yang menderita.
Karena PKS lebih terikat pada ideologi Internasionalis daripada ikatan ideologi Nasionalis. Apakah ini yang anda inginkan?
Padahal TKI yang menjadi korban di Arab sana, mayoritas Muslim.
Kalau ada ketegangan di Palestina misalnya, PKS seperti kebakaran jenggot. Padahal ada ketegangan di Indonesia..
PKS tidak perduli, mereka lebih memperdulikan Internasionalisme ketimbang Nasionalisme.
Bukan hanya itu, mereka hanya memperdulikan orang yang berada dalam lingkupnya saja. Bukankah ini ciri-ciri komunis?
PKS adalah komunis dalam kemasan agamais..
Untuk menunjang ikatan solidaritas persaudaraan, PKI membangun Poros Jakarta Peking.
Sedangkan PKS, membangun poros Indonesia Turki.
Selain membangun komunikasi juga membuat program pendidikan para kader.
Persis dengan PKI yang mengirim kadernya untuk belajar di Universitas di China, Moskow, Prancis dan negara Eropa lainnya.
PKS pun mendapat jalan untuk mengirimkan kadernya untuk belajar di berbagai Universitas di Timur Tengah dimana IM ada disana.
Saat ini IM cukup berkembang di Syiria, Yordania, Iraq, Libanon, Turki, Arab Saudi, Yaman dan Sudan. Oopps.. Yordania??
Sekedar informasi, Saat pendirian awal PKS pada tahun 1998, IM dari negara di Timur Tengah banyak membantu pendanaan.
Baik PKI ataupun PKS sama-sama lebih mementingkan Internasionalisme dan sistem sekutu-sekutu.
PKS berusaha mencari sekutu dari negara Islam. Tidak masalah memang paham Internasionalisme, tapi utamakan Nasionalisme dulu.
PKI, PKS, Komunis, Agamis punya musuh bersama. Paham ini yang menjadi dasar pemikiran Internasionalis PKI dan PKS.
Siapa musuh mereka? kita semua sudah tau. Tak perlu dijelaskan lagi..
Perbedaan ideologi memacu ketegangan antar blok dunia.
Meskipun Indonesia secara nyata berada pada posisi Non Blok, akan tetapi karena pengaruh PKI.
Sukarno sering menyerang kebijakan Amerika dan Inggris karena PKI menerima semua masukan dari orang Indonesia, termasuk PKI.
Kebencian komunis terhadap Amerika dan Inggris, sama dengan partai komunis di negara manapun.
Mengapa anda membenci Amerika dan Inggris? ya itu dia.. dalam otak anda masih tersisa ajaran-ajaran PKI.
Demikian juga dengan PKS, yang memandang Amerika dan Israel sebagai musuh bersama.
Dimanapun IM berada dan di negara manapun itu, musuh mereka tetap sama. Musuh IM tetap Amerika, Inggris dan sekutunya.
PKI dan PKS berusaha menanamkan ajaran yang Internasionalis kepada anda.
Sementara partai Nasionalis ingin mengajak anda mementingkan Indonesia dulu, baru mementingkan Internasional.
Bendera PKS mengajak anda adalah Bendera Agama.
Inilah yang menjadi dilema bagi masyarakat Indonesia, mengutamakan Internasionalisme atau Nasionalisme?
Untuk identifikasi musuh, maka diciptakan jargon bersama.
PKI menyebut Amerika dan sekutunya sebagai bahaya Imperialisme.
Sedangkan PKS & IM menyebutnya sebagai bahaya Zionis. Jelas sekali PKS dan PKI punya misi menghancurkan musuh yang sama.
PKS & PKI termasuk Komunis juga sebetulnya, hanya saja mereka dalam kemasan yang berbeda, yang satu Sosialis, yang satu Agamis.
Jargon PKI dan PKS itu sama dinegara-negara yang menganutnya, Secara tidak langsung menunjuk pada sasaran yang sama.
Sasaran PKS dan PKI adalah Amerika, Israel, Inggris. Sudah jelas.. PKS dan PKI punya musuh yang sama.
Seperti itulah cara PKS dan PKI untuk melawan musuh Internasionalnya. Lalu bagaimana dengan menghadapi Musuh dalam negeri?
Untuk musuh di dalam negri, mereka biasa menyebut dengan istilah “antek atau agen”. Voila.. terbongkar sudah..
PKI menyebut antek atau agen Imperialis, sedang PKS menyebunya antek atau agen Zionis.
Siapapun orang atau organisasi yang dianggap PKS dan PKI sebagai musuh, maka akan keluar stigma Antek asing.
Saya membenarkan kalau ada gerakan Zionisme, tapi sebetulnya itu mengacu pada kekuasaan yg ingin diciptakan oleh USA.
Sayangnya negara/gerakan yang tidak sepaham dengan paham Imperialis hanyalah Komunis... hanya kedua paham ini yg ada.
Kalau PKS dan PKI membelot dan menolak Amerika, artinya PKS dan PKI adalah..... (Jawab sendiri).
Yang terjadi di Indonesia, TM2000 menyebut Jokowi agen Asing. Artinya TM2000 itu kalau tidak Komunis, pasti PKS.
Baik PKI dan PKS tidak menyukai hal yang berbau “barat”, TM2000 juga seperti itu..
Bagi mereka barat identik dengan Liberal. PKI sering menuding pejabat negara dengan hidup mewah dicap sebagai prilaku Liberal.
Demikian juga dengan PKS yang sering menuding orang dengan cap serupa: Liberal.
Diantaranya menuding Liberal kepada media massa. Padahal senyatanya prinsip kebebasan pers hanya tumbuh di negara demokratis.
Hanya negara yang otoriter yang membatasi ruang kebebasan pers.
Ketika Uni Soviet berhadapan dengan sekutu yg dipimpin oleh Amerika dalam perebutan Jerman tahun 1945.
maka saat itu juga, kebencian terhadap Amerika dan sekutunya lahir dan menyebar luas dinegara komunis.
Kebencian Uni Soviet terhadap Amerika ditularkan gerakan komunis di Indonesia.
Demikian juga dengan gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir yang secara langsung terlibat perang di Palestina melawan Israel.
Kebencian terhadap Israel zionis Amerika, ditularkan juga ke Indonesia melalui ajaran PKI dan PKS.
Padahal kalau kita menelisik sejarah, musuh Indonesia adalah Belanda, Jepang dan NICA Inggris.
Kok bisa yah secara tiba-tiba kita membenci Amerika? Belum pernah bangsa Indonesia berkonfrontasi langsung dengan Amerika.
Inilah paham yang disebarkan oleh PKS dan PKI. Aneh kan orang Indonesia lebih membenci Musuh Komunis daripada musuh Nasional?
Padahal Amerika yang membebaskan Indonesia dari penjajahan Jepang dengan cara tidak langsung.
Kalau seandainya Bomb tidak jatuh di Hirosima dan Nagasaki, tidak akan pernah terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia.
Tapi inilah paham yang diajarkan PKI dan PKS. Kita diajak untuk memusuhi musuh Komunis. Musuh komunis siapa?
Siapa lagi kalau bukan Amerika?
Namun bibit permusuhan dengan Amerika dibawa oleh komunis Soviet, maka PKI pun mengangap sebagai musuh bersama.
Demikian juga Israel belum pernah terlibat konfrontasi langsung dengan Indonesia.
Tapi secara misterius Indonesia langsung membenci Israel, hanya karena agama.
Ingat, agama anda sudah dimanfaatkan oleh para komunis untuk melawan Amerika.
Saya bukan orang Komunis dan juga bukan Imperialis, saya netralis.. saya hanya pengamat.
Sebaliknya, PKI tidak pernah menjadikan zionis atau Israel sebagai isu yang menyulut api permusuhan.
Demikian juga dengan PKS, tidak pernah menjadikan komunis Soviet (Rusia) dan China, sebagai isu permusuhan.
Padahal jika dilihat ajaran komunisme dianggap ateis atau tidak mengakui adanya Tuhan.
Itu sebabnya saya mengatakan kalau PKS adalah Komunisme dalam kemasan yang berbeda, mereka komunis dalam kemasan Agamais.
PKI dan PKS sangat kaya perbendaharaan kata untuk memberi stempel bagi musuh-musuhnya.
Dahulu ada cap seperti kaum sarungan, tuan tanah, feodal, kapitalis birokrat (kabir), sekterian, revisionis, anti rakyat.
Kalian anak muda yang membaca Twit ini mungkin tidak akan tau dengan sebutan-sebutan ini, karena belum lahir.
Sekarang PKS muncul dan memberikan cap kafir, dajjal, tukang fitnah, thogut, musyrik kepada musuh-musuhnya.
Pendek kata, baik PKI dan PKS sangat mudah memberi cap stempel kepada musuh-musuhnya.
Saya sudah menjelaskan Prinsip Internasionalis dan Musuh Bersama PKI dan PKS, sebetulnya masih banyak yg ingin saya jelaskan.
Tapi untuk beberapa menit kedepan kuliah kita Istrahat dulu, saya mau membuat secangkir kopi hangat.
Selamat malam, sekarang kita akan melanjut kuliah tadi sore, maaf sudah membuat anda menunggu.
Sekarang kita akan menganalisa metode gerakan yang dilakukan antara PKI dan PKS.
PKI dan PKS sebetulnya punya banyak kemiripan, selain tujuan yang sama, metode mereka menggerakkan massa juga sama.
Aksi massa, mobilisasi dan demostrasi digunakan sebagai metode gerakan yang dilakukan oleh PKI maupun PKS.
Hal ini untuk menguji para kader pada isu dan terdisiplinkan. PKI sering menggunakan Senayan untuk mengumpulkan para kader.
Para petani, buruh sering melakukan demo ke kedutaan dan gedung pemerintahan untuk melawan musuh Komunis.
Demikian juga massa yang terpengaruh oleh PKS, massa yang simpatik ke PKS akan selalu berdemo untuk menolak dunia barat.
Aksi Massa terorganisir dan sepihak juga sering dilakukan oleh pecinta PKI dan PKS.
Kalau jaman PKI biasa kita kenal dengan Pendudukan, kalau jaman PKS pengusiran, swiping dan fanatisme.
Para kader PKI sering melakukan aksi sepihak dengan menduduki tanah-tanah di pedesaan.
Sedangkan PKS wilayah pendudukannya adalah Mesjid dan lembaga intra kampus.
Karena basis PKI dan PKS berbeda. Tetapi sama dalam pengertian aksi sepihak atau pendudukan atau okupasi.
Gerakan komunis di Indonesia di mulai dengan perpecahan di tubuh SI pada tahun 1918.
Setelah itu SI Merah masuk ke basis buruh. Peristiwa pemberontakan pertama dikenal dengan pemogokan buruh pada tahun 1926.
Sifat pemberontakan PKI, kembali terjadi pada perististiwa madiun 1948.
Tetapi kemudian, PKI mengubah siasat dengan ikut Pemilu pada tahun 1955.
Awal dari PKI bukanlah untuk mendirikan Parpol, tapi semacam gerakan atau organisasi.
Demikian juga dengan PKS, PKS awalnya adalah kelompok tarbiyah di mesjid dan kampus.
Selanjutnya adalah Perubahan metode gerakan atau taktik gerakan. Contoh konkretnya adalah GAM.
gerakan perlawanan bersenjata GAM berubah menjadi partai politik dan ikut pemilu.
Perubahan GAM juga mirip Ikhwanul Muslimin di Mesir, yang kemudian mengubah taktik menjadi partai politik dan ikut Pemilu.
Perubahan metode ini sekarang marak dilakukan gerakan di Amerika Latin. Slogannya, “dari peluru menuju pemilu”
Metode pendirian partai politik dan ikut Pemilu sesungguhnya baru baik bagi PKI maupun PKS.
Karena metode gerakan murni tidaklah demikian. Seperti gerakan komunis China dan Uni Soviet, lebih memilih jalan revolusi.
Gerakan komunis memang dikomando oleh Partai Komunis, tetapi tidak menempuh jalan pemilu tetapi revolusi.
Inilah sedikit perbedaan PKS dengan para Komunis, mereka lebih taktis, dan menyusup dengan politik identitas.
Keuntungan PKS adalah, di Indonesia penduduknya mayoritas beragama Muslim. Agama dijadikan sebagai senjata..
Kemampuan menggalang dan konsolidasi PKI dan PKS tidak diragukan lagi.
Bayangkan, setelah dihajar oleh TNI pada pemberontakan Madiun 1948, PKI dapat bangkit kembali.
Dalam waktu 7 tahun, PKI dapat masuk 5 besar partai yang menang Pemilu 1955. Begitu juga dengan PKS.
Dalam waktu yang relatif singkat PKS dapat masuk 5 besar pada pemilu 2009 hanya bermodalkan Politik Identitas.
Bahkan perolehan suara PKS antara tahun 1999 ke 2004, melonjak hingga 600%. Luar biasaaa...
Baik PKI maupun PKS, menganggap partai adalah komunitas. Khusus yang ini tolong dicatat..
PKS dan PKI bukan semata kendaraan politik, Partai harus mampu memberi jawaban atas masalah anggota, simpatisan dan kader.
Baik masalah ekonomi maupun sosial. Bahkan Kantor partai PKI dan PKS adalah markas yang hidup dan dinamik.
Semua hal diurus. Dari urusan anggota yang melahirkan hingga meninggal dunia.
Bukan hanya itu, PKI dan PKS juga tidak bisa disentuh oleh apapun. Siapa yang berani berseberangan dengan PKI dan PKS, siap2
Siap-siap dituduh sebagai musuh Islam, siap-siap dituduh sebagai antek asing. Pokoknya kita ga boleh berurusan dengan mereka.
Misalnya Quaris Shihab yang sempat membuat orang PKS kecewa beberapa hari yang lalu..
Hanya karena Quarish Shihab mengatakan bla-bla tentang Nabi Muhamad, orang-orang PKS langsung mengeroyok dan menuduh QS.
Anehnya, kebanyakan orang Indonesia lebih percaya kepada Jonru masalah agama ketimbang percaya kepada Quarish Shihab.
Jonru dipuja-puja, Imam Besar disalahkan. Inilah kalau kebiasaan langsung mendengarkan Agama Politik.
PKS itu Agama Politik, bukan Agama Islam. PKS sudah membuat agama baru di Indonesia.
Orang-orang lebih memuja PKS, terang saja.. kalau berseberangan dengan PKS, nanti langsung dituduh musuh Islam.
Saya beri warning, mohon pemikirannya dibuka.. saya dan orang2 yg berseberangan dengan PKS bukan membenci Islam.
Saya berseberangan dengan PKS karena ideologi mereka itu lebih mementingkan Internasionalisme ketimbang Nasionalisme.
Seandainya fans PKS ditanya: "Anda perduli kepada Palestina atau perduli kepada Papua?" Jawabannya pasti Palestina.
PKI juga kalau ditanya: "Anda perduli masalah tanah air atau negara komunis lain?" Jawabannya pasti Negara komunis lain.
PKI dan PKS sama-sama menanamkan paham yang salah, hanya mengajarkan untuk perduli kepada sesamanya saja.
Padahal kalau paham ini dipraktekkan di Indonesia yang berasal dari suku agama yang berbeda-beda, paham mereka tidak cocok.
Saya yakin para fans-fans PKS dan TM2000 langsung melabeli saya dengan "Musuh Islam, Kafir dan Komunis"
Padahal hasil analisa kita sejak tadi sore, partai yang lebih dekat kepada komunis itu ya PKS.
Dalam menjalankan politiknya, PKI dan PKS menempuh jalan akomodatif semu atau konfrontasi yang terbelah.
Maksudnya, para elit PKI bekerjasama dengan Presiden Sukarno untuk melawan musuh Amerika.
Heii.. sejak kapan Indonesia bermusuh dengan Amerika?? Heeii.. sadar ngga sih musuh Amerika itu cuma Komunis doang?
Kelihatannya PKI memang mendukung pemerintahan Sukarno, tetapi dilain sisi anggota PKI melakukan aksi sepihak.
Aksi mereka diam-diam menyerang pemerintahan dan berusaha merubah hukum dalam pemerintahan.
Satu sisi mendukung, satu sisi menentang. Itulah yang saya maksud dengan akomodatif semu.
Seperti yang dilakukan PKS saat ini pun serupa dengan PKI. Tidak jelas kelamin opoisisi atau berada dalam koalisi.
Baik PKI dan PKS berprinsip, berpihak yang memiliki peluang menang besar.
Dalam khazanah politik dikenal dengan taktik, “polisi baik dan polisi jahat”.
Partai membagi peran, siapa yang menjalankan sebagai “polisi baik” dan siapa yang berperan sebagai “polisi jahat”
Itulah yang saya sebut dengan konfrontasi terbelah.
Coba kita kroscek penerapan dalam tubuh PKS. Apakah terjadi Konfrontasi terbelah??
Tadi saya sudah sebut Urusan Melobi penguasa itu urusan Tifatul Sembiring, urusan memaki-maki urusan Fahri Hamza.
Urusan kritik tajam ada Hidayat Nurwahit, urusan pencitraan ada Anis Mata. Ini adalah taktik "Polisi Jahat dan Polisi Baik".
Bagi anda, Islam adalah agama, tapi bagi komunis agamis seperti PKS, Islam adalah bisnis menggiurkan.
Baik PKI atau PKS merangkul dan masuk semua lini. Meskipun basis utama PKI adalah buruh tani.., dan PKS adalah Islam..
tetapi untuk menjalankan politik kekuasaan, mereka perlu masuk juga ke kelompok elit politik dan TNI.
Sehingga dulu, orang tua anda mendengar banyak perwira TNI yang merupakan binaan PKI.
Begitu juga dengan PKS, mereka masuk ke TNI lewat Wiranto, masuk ke Cendana lewat Titiek Suharto.
Terakhir PKS berhasil menggaet NU dan Muhammadiyah. Luar biasa sekali memang pengaruh politik Identitas ini..
Padahal secara ajaran, kelompok yang didekati PKI dan PKS banyak bertentangan secara “ideologis”.
Saya masih belum lupa dengan Anis Mata masuk kesalah satu agama lain untuk mengikuti perayaan tertentu.
Kesamaan lain terletak pada bentuk partai PKI dan PKS. Baik PKI mapun PKS memilih bentuk sebagai Partai Kader.
Meskipun pada tahun 1960an, PKI mencoba untuk mengkombinasikan antara Partai Kader dan Partai Massa.
Demikian juga dengan PKS, setelah tahun 2010, mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka.
Meskipun demikian, motor pengerak partai tetap bertumpu pada kader. Alasan PKI dan PKS juga sama..
Partai kader yang bersifat eksklusif sulit untuk merangkul semua kelompok untuk memenangkan Pemilu.
Pembinaan kader yang dilakukan PKI dan PKS mengunakan sistem sel.
PKS Membentuk kelompok kecil terdiri dari 7-10 orang dan dibina oleh seorang mentor.
Istilah “dibina” dahulu dipergunakan juga oleh PKI. Coba tanya orang tua kalian, mungkin masih ada yang ingat..
Setiap 1x1 minggu, para mentor bertemu untuk melaporkan perkembangan binaan masing-masing dalam rapat bersama antar mentor.
Dalam pola yang seperti ini, sulit bagi murid untuk melawan guru.
Karena pembinaan dilakukan bertahun-tahun lamanya. Guru atau Murrobi sebenarnya juga murid dari guru di atasnya.
Bila ada yang menyerang guru, maka para murid akan serentak membelanya.
Coba deh menentang PKS sekali saja secara gamblang, besok-besok ente sudah dianggap sebagai musuh Islam.
Menentang PKS itu bukan berarti menentang Islam kawan, ayolah sadar, bangun dari mimpi komunisme agamis..
Para mentor atau guru akan menunjukan buku buku wajib yang harus dibaca oleh para kader.
Mengikuti pengajian / Liqo atau diskusi lapangan (istilah PKI) secara rutin.
Pada saat yang bersamaan, akan keluar beberapa doktrin dasar. Kalau PKS menjauhi kehidupan duniawi, PKI kehidupan Borjuis.
Baik PKI dan PKS mengenal “sumpah” atau “baiat” bagi anggotanya.
Hal ini untuk mengikat dengan kesatuan komune (PKI) atau jama’ah (PKS).
Maaf telah membuat anda menunggu, nyiapin segela kopi untuk yang ketiga kali.. heheh..
Para kader PKI dan PKS dituntut untuk “melek buku”. Belajar terus menerus.
Selain itu mereka juga diarahkan untuk mengikuti kursus-kursus ideologi maupun kursus ketrampilan.
Metode seperti ini juga digunakan oleh Partai Nazi, "Pencucian otak".
Tapi pencucian otak ala PKI dan PKS berbeda dengan cara Partai Nazi, tapi intinya sama..
Inti dari perjuangan ini adalah untuk menanamkan paham tertentu kepada para kader dan pengikutnya. Voila.. komunis Agamais..
Literatur wajib yang dibaca oleh kader sudah dipandu. Seperti buku sejarah dan karya Hasan Al Banna, Sayyid Qutb, dll.
Begitupun dengan PKI, yang mewajibkan kader memahami pemikiran Karl Marx, Feurbach, Hegel, Lenin, dan Mao Tse Tung.
Anda memang akan membela PKS bukan Komunis, karena jelas-jelas menanamkan ajaran Agama..
Tapi sadarlah.. cara-cara mereka itu menggunakan cara lama, cara Komunis.
Belakangan ini kumunis sudah kalah seiring dengan kekalahan Hitler, ajaran-ajaran Hitler juga dianggap berbahaya..
Tapi ajaran Hitler ini tidak seutuhnya musnah dari permukaan bumi, justru ajaran ini semakin kuat dan menyebar.
Ajaran komunis yang baru adalah ajaran Komunis yang menambahkan agama+sosialis. Hanya agama yg ditambahkan, selainnya SAMA!!
Komunis memaksakan semua kader, pengikut utk menciptakan keadilan yang dianut oleh partai itu agar dianut oleh seluruh negeri.
Dalam hal ini, PKS ingin menciptakan Indonesia sebagai negara Islam. Menyamaratakan semua menurut ajaran Islam.
Padahal jelas sekali kalau Indonesia bukan hanya beragama Islam. Ini kan sifat-sifat komunisme saudara-saudara..
Ajaran PKS itu mengajak anda lebih perduli dengan masalah negara-negara penganut ajaran yg serupa dengan PKS.
Mau bukti?? Buktinya.. anda lebih perduli dengan Palestina ketimbang Papua.. PKS berhasil menanamkan ideologinya.
Bukti lagi? PKS lebih perduli dengan Palestina ketimbang memperdulikan masalah TKI yg disiksa di Negara Arab sana.
Tau ngga kalau TKI yang disiksa di negara Arab sana sebetulnya beragama Islam juga, artinya apa??.
Artinya: PKS lebih memperdulikan membela masalah Konflik antara dunia barat dengan negara sepaham dengan PKS.
Ideologi seperti ini sudah tertanam dalam diri kebanyakan anda-anda sekalian. Tolong jangan bilang saya anti Islam..
Tolong jangan ada lagi keluar kata-kata anti Islam hanya karena ada orang yang berbeda paham dengan Partai Islam.
Kalau masih ada kata seperti itu, saya semakin-semakin yakin kalau ternyata PKS adalah "Partai Komunis Sosialis"
Kisah perjuangan Hasan Al Banna tidak kalah heroik dengan kisah perjuangan Mao Tse Tung.
Kisah mereka dapat membangkitkan semangat para kader. Bacaan wajib lebih bersifat agitatif dan menjadi doktrin..
Bacaan PKI itu mengarah pada Matrialisme, Dialektika Historis (MDH), Manifesto Komunis atau Garis Masa (PKI).
Sedangkan PKS, akan diperkenalkan dengan bacaan Tarbiyah Politik, Pajak Kehinaan atau Catatan Harian Dakwah.
Mempertegas varian gerakan PKI dengan cara mengajarkan doktrin Marxisme Lenisme, sedang PKS diperkenalkan IM varian Quthbiyah.
Baik PKI dan PKS, tidak percaya pada media massa. Naahhh.. ini dia.. ini diaa.
Semua media yang menceritakan keburukannya diangga sebagai Propaganda agen barat atau kaum kapitalis.
Untuk menyeimbangkan itu, PKI dan PKS membuat media propaganda tersendiri.
Dahulu oplah koran seperti “bintang merah” yang dikeluarkan PKI mengalahkan oplah koran umum. Masih ingat kan??
Informasi yang benar hanya bersumber pada Partai. Di luar itu hanya berisi fitnah atau propaganda hitam.
Kalau sekarang media PKS sudah lebih canggih, ada VOA Islam ini, itu, ana, anu.. modus dan kebenciannya sama. "Dunia Barat"
Tidak ada hari bagi kader PKI tanpa melakukan Propaganda sedangkan PKS untuk melakukan dakwah.
Masih mending kalau dakwahnya dakwah yang murni dakwah Islam, namanya juga politikus, masuk ini itu pasti ada modus.
Tugas macam ini tugas semua kader di semua tingkatan. Istilah PKI, semua kader adalah agen AgitProp (Agitasi propaganda).
Salah satu tujuan dakwah dan propaganda adalah pengorganisasian calon-calon kader baru.
Berbeda dengan partai politik lain, yang baru melakukan kampanye saat menjelang Pemilu. PKS dan PKI sudah bergerak dari awal.
Bagi PKI dan PKS, tugas dakwah atau propaganda dilakukan setiap hari, setiap saat. Wajib hukumnya untuk mempengaruhi!
Baik PKI ataupun PKS, sama-sama mengandalkan iuran dan infaq anggota.
Kantor pusat PKI di jalan Kramat Raya Jakarta, sebagian besar dananya diperoleh dari sumbangan anggotanya.
Semua pendapatan dari anggota dibukukan secara rapi.
Ciri yang dapat dilihat juga antara PKI dan PKS termasuk dalam penyebutan istilah.
Misalnya PKI menggunakan kata “kawan” disadur dari kosa kata “Camerade” yang biasa dipakai kaum komunis di Soviet.
PKS mengunakan kata ikhwan dan ukhti; ana dan antum, Atau istilah “revolusi” bagi Komunis menjadi “jihad” bagi PKS.
Inilah kaan.. istilah-istilah agama sudah dipakai untuk kepentingan politik komunis berkedok agamais. Masih mau bela mereka?
Masih adalagi istilah “martir” untuk PKI menjadi “mujahid” untuk PKS.
Istilah-istilah agama disamaratakan dengan istilah komunisme. Padahal kalau sekarang itu tidak perlu lagi untuk Berjihad.
Perang salib sudah selesai sejak lama. Jadi jangan anggap melawan Amerika itu berjihad saudara-saudara.. SALAH!
Berjihad versi dewasa ini bukan untuk melawan Amerika, memangnya salah apa Amerika kepada Indonesia??
Oh iyaa... salahnya Amerika kepada Indonesia karena berlawanan dengan pahamnya komunis dan Komunis agamais.
Jangan terpengaruh dan terpancing dengan sikap Internasionalisme yang diajarkan oleh PKS, jangan! Fikirkan dulu Negeri ini!
Papua sana masih butuh perhatian, masih butuh relawan, masih butuh guru bantuan, masih butuh ini itu. Fikirkan dulu itu..
Nasionalisme lebih penting daripada Internasionalisme. Kita masih negara yang berkekurangan, bukan negara yg berkelebihan.
Kedua partai ini, juga mengatur kehidupan anggota dan kadernya hingga pada tingkat rumah tangga.
Dahulu ada istilah, nikah ala partai, maka kini PKS mengambil jodoh di lingkungan anggota sendiri.
PKI lebih rigit mengatur kehidupan. Sampai ada pembatasan harta di semua anggota dan kadernya.
Mereka dituntut hidup sederhana. Para pejabatnya hanya diizinkan untuk memiliki satu radio transistor saat itu.
Kehidupan “sama rasa sama rata” itu kemudian diterapkan juga di PKS. Ajaran mereka bukan hanya sama, tapi menjiplak..
Doktrin kehidupan orang PKS adalah 10 pedoman Hidup ajaran Hasan Al Banna, sedangkan PKI menggunakan Doktrin 3 Boleh 5 Jangan.
Baik PKI dan PKS sangat ketat mengajarkan doktrin kepada kadernya. Doktrin yang mereka ajarkan juga sama tapi kelihatan beda.
Sikap dan kepatuhan para kader dipandu juga dengan “Tuntutan Kader Revolusioner” (PKI) atau “Enam Rukun Leadership” (PKS).
Secara umum berisi sikap taat, percaya kepada pimpinan (tsiqoh), putusan garis massa syuro qiyadah, ijtihad,dan fiqhuddakwah.
Secara struktur organisasi, PKI dan PKS sama-sama tidak bergantung kepada ketua umum atau Presiden.
Dahulu PKI mengunakan struktur Comite Central dan Polit Biro; saat ini PKS menggunakan Majelis Syuro dan Dewan Syariah.
Sidang Comite Central yang jadi lembaga tertinggi Partai. Demikian juga dengan PKS, yg menempatkan Majelis Syuro tertinggi.
Sekarang kita lanjut dengan dampak kekerasan yang bisa saja dilahirkan oleh kedua partai ini.
PKS dan PKI memiliki bibit-bibit pemberontakan dari sumber aslinya.
dahulu, PKI tengah mempersiapkan “angkatan kelima” dengan mempersenjatai kaum tani.
Sama persis yang dilakukan dengan Partai Komunisme China.
Sedangkan bibit PKS yakni Ikhawanul Muslimin Mesir memilik brigade tempur yang dinamakan Fidayanul Muslimin.
Potensi kekerasan tertanam dalam ajaran yang didoktrinkan kepada kader PKI dan PKS.
Anehnya lagi, semua ajaran-ajaran PKS dan PKI dianggap menjadi Dogma. Tolong bedakan antara Doktrin dan Dogma.
Segala hal yang dikatakan PKS dianggap sesuai ajaran Islam, padahal yang terjadi sebenarnya Agama dijadikan sebagai senjata.
Khusus untuk melawan musuh-musuh PKI dan PKS jalan kekerasan dapat ditempuh, dianggap halal..
Membunuh orang kafir, menjarah kekayaan mereka sesuatu yang halal, menurut PKS.
Sedangkan PKI melakukan gerakan pemberontakan dan aksi sepihak sudah dilakukannya.
Mungkin anda tertarik dengan buku yang ditulis oleh John Gray yang berjudul "How Marx turned Muslim"
Pertanyaannya, kenapa Karl Marx berusaha memasuki Islam?
Jawabannya sederhana, Penganut ajaran Islam biasanya lebih sensitif kepada hal-hal yang berhubungan dengan ke Tuhan-an.
Maaf, banyak penganut ajaran Islam yg terlalu memikirkan pembelaan terhadap Tuhan.
Misalnya beberapa bulan lalu ada video clip yang sempat diedit karena kata "Allah" terbakar dalam video clip itu.
Sikap sensitif ini merupakan tantangan bagi Karl Marx untuk mempengaruhi penganut ajaran itu.
Analoginya seperti ini, Jika kita adalah orang yg super jahil kita cendrung lebih suka menjahili org yg sensitif.
Karl Marx juga demikian, dia menjahili kita semua. Melalui ajaran-ajaran komunisnya.. melalui paham-pahamnya.
Memang dia tidak lagi berniat untuk melakukan itu sekarang, tapi orang yg menganut ajarannya, pasti belajar banyak dari itu.
Komunis tak selamanya anti Tuhan, mereka sebetulnya lebih mementingkan menyatukan seluruh elemen untuk melawan Barat.
Siapa kira-kira sahabat Komunis yang bisa diperalat oleh Komunis? Siapa lagi kalau bukan musuh Amerika dan Israel?
Semua musuh Amerika diajak dan dijadikan sekutu oleh partai yg menganut paham Komunis.
Untuk itu, kenalilah partai mana yang Internasionalis, dan partai mana Nasionalis. Pilih sendiri..
Anda seorang yang Nasionalis atau Internasionalis?
Jangan karena PKS mengusung agama yang anda percaya dan yakini membuat anda setuju semua apa yang mereka katakan.
Belum pernah mendengar Istilah Panggung Sandiwara? Bagaimana sebetulnya panggung Sandiwara itu.
Kalau dalam sandiwara, orang jahat diibaratkan seperti maling teriak maling.
Menuduh partai A agen Asing, padahal jelas-jelas partainya mirip dan mempunyai visi dan misi yg sama dengan partai asing.
Menuduh Capres dari Partai ini anggota PKI, padahal partainya sendiri menjiplak cara-cara PKI.
Menuduh Jokowi agen Inggris, padahal adiknya sendiri bekerjasama dengan Rothschild, eeh... kelepasan.
Saya sudah membongkar kesamaan PKI dan PKS, sekarang yang mau melabeli saya anti Islam silahkan..
Yang mau bilang saya Musuh Islam, silahkan.. saya hanya memberi "sedikit" pencerahan.
Pencerahannya: Orang yang berlawanan dengan pemikiran PKS bukanlah seorang yang Anti Islam, bukan juga antek asing.
Semakin sering anda mengatakan antek asing kepada orang yg berseberangan dengan partai itu,..
Maka saya semakin yakin kalau PKS adalah Jelmaan dari roh-roh Partai Komunis Indonesia.
Mohon ditelaah apa yang saya sampaikan dalam Kultwit #PKSvsPKI, karena jika salah menganggapi, anda akan menganggap saya musuh Islam.
By: Profesor @ProfJSahetapy

0 komentar:

Post a Comment